Riau, (cMczone.com) – Salah satu persoalan yang nampaknya kurang menjadi perhatian oleh Pemerintahan Indonesia adalah nasib para Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang berstatus honorer yang sekian lama mengabdi, namun tak kunjung jua diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Belum lagi masih banyak Tenaga Pendidik dan Kependidikan honorer yang mengabdi disekolah dan digaji jauh dibawah kelayakan hidup.
Bahkan Nasib para Tenaga Pendidik dan Kependidikan Honorer sering kali menjadi korban janji – janji politik, baik diangkat PNS bahkan menaikan gaji mereka, namun sampai sekarang persoalan itu tak juga terselesaikan.
Baru – baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengajukan dua usulan penggajian guru honorer kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Gaji guru honorer diusulkan setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) atau setara dengan gaji guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun pertama.
“Gaji diambil dari DAU (Dana Alokasi Umum). Ada dua sebenarnya yang kita ajukan. Apakah setara dengan UMR, opsi kedua sama dengan gaji guru PNS ‘nol tahun’,” kata Mendikbud, Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019 lalu.
Menanggapi Informasi tersebut salah satu Aktifis Kabupaten Kampar Asril angkat bicara, menurutnya, kita sangat menapresiasi langkah – langkah Mendikbud dalam mengupayakan kesejahteraan para Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang berstatus Honor.
” Kita Apresisasi langkah Mendikbud, cuma kita juga ingatkan jangan cuma janji-janji, dari dulu para honorer ini sudah menjadi korban janji belaka, saya harap Pak Mentri perioritas kesejahteraan Para Tenaga Pendidik dan Kependidikan honorer ini, dan nantinya usulan tersebut, tidak hanya menjadi harapan saja, melainkan dapat benar-benar terealisasikan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan ribuan tenaga pendidik dan kependidikan honorer, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu dirinya juga menyampaikan, harapan terbesar guru honorer saat ini adalah diangakat menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS, terlebih bagi guru honor yang sudah lama mengabdi. dalam mencerdaskan anak bangsa.
Sambung Asril, Polemik gaji guru honorer dan kejelasan status ini bukan baru – baru ini saja, persoalan ini sudah lama terjadi hingga kini masih belum usai. Banyak dari mereka yang telah bekerja dalam waktu lama, tapi mendapatkan gaji yang gak setimpal.
Bahkan dengan cara Demo di depan kantor pemerintahan kayaknya sudah gak terhitung berapa kali banyaknya. Menuntut kenaikan kesejahteraan mereka dari segi gaji dan juga jaminan sosial. Pasalnya, beban kerja mereka kalau dipikir-pikir sama dengan guru yang berstatus PNS.
Sederet kisah para Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang berstatus honorer ini kita harap secepatnya berlalu dengan program Mendikbud ini, mudahan niat baik Pak Mentri terlaksana dan Para Guru Honorer dapat merasakan kesejahteraan tersebut,”harap Asril.** (Red).
