Kecewa Manuver Politik Prabowo, FPI Tunggu Perintah Habib Rizieq

JAKARTA, CMCZONE.COM– Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto baru saja melakukan manuver politik dengan merapat ke penguasa. Diketahui, Prabowo merupakan rival Joko Widodo dalam pertarungan Pilpres 2019  kemarin.

Salah satu kelompok yang bisa dibilang mendukung garis keras Prabowo maju ke kursi RI 1 adalah Front Pembela Islam (FPI). Pimpinannya, Habib Rizieq Syihab acap kali melempar kritikan pedas ke arah Jokowi.

Bulan berganti, rakyat telah memilih, dinamika pun berubah. Kini, setelah kalah dari kontestasi pemilihan presiden, Prabowo memilih merapat ke penguasa. Alhasil, ia mendapatkan jatah menteri pertahanan dari Jokowi.

Menyikapi hal itu, Habib Rizieq disebut-sebut belum bereaksi.

Baca Juga :   Kapolres Tanjungpinang Tinjau dan Check Gudang Penyimpanan Vaksin Covid-19

“Habib sendiri belum komentar jadi saya belum tahu responsnya,” kata Kepala Divisi Advokasi Front Pembela Islam (FPI) yang juga pengacara Rizieq Syihab, Sugito Atmo Prawiro saat dihubungi merdeka.com, Selasa (22/10).

“Habib masih memantau kondisi politik dalam negeri dari Saudi,” tambahnya.

Sugito sendiri mengaku tidak heran akan manuver politik yang dilakukan Prabowo. Karena di dalam dunia politik semua kembali kepada konflik kepentingan.

“Saya sebagai orang FPI, ya itulah politik tidak bisa dipegang. Semua tergantung kepentingan kelompok. Namun, kita (FPI) akan tetap kritis, tidak mau terjebak konflik kepentingan,” jelasnya.

Namun, kekecewaan mendalam kini sedang dirasakan anggota FPI. Mereka tak menyangka Prabowo akhirnya malah memilih merapat ke lingkar kekuasaan.

Baca Juga :   Harapan Berurai Tangis dari Masyarakat yang terdampak Jalur Tol Trans Sumatera : " Jangan Gusur Rumah Kami !!! "

“(Anggota) Kecewa pasti. Tapi tetap kita menunggu perintah Habib,” tuturnya.

Sugito berharap anggota FPI yang lain tidak perlu larut dalam kekecewaan. Tidak perlu merasa kalah.

“Karena perjuangan tidak mengenal putus asa. Kalau ke depan pemerintahan selalu bertentangan dengan visi misi kita, maka akan kita kritisi,” tuturnya. (ryn/mdk)