GENDERANG pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Tanah Datar, memang belum ditabuh. Namun, suhu politik di Luhak Nan Tuo itu, terasa kian memanas. Satu persatu, kandidat bakal calon kepala daerah yang diprediksi akan ikut berlaga di Pilkada Tanah Datar 2020 mendatang, mulai mengapung ke permukaan.
Catatan: PERMANA BENN
Bursa kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar, memang terus diramaikan dengan kemunculan tokoh-tokoh dari berbagai penjuru nagari Tanah Datar. Tidak hanya dari kalangan politisi, sebagiannya juga berlatar belakang birokrat, profesional dan pengusaha. Tujuan mereka sama, berjuang mendapatkan tiket menuju medan laga, berebut singgasana.
Nama Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma sebagai petahana Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar, tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Dua nama yang digadang-gadang akan kembali berlaga di kontestasi Pilkada Tanah Datar 2020 itu, tentu harus berpeluh-peluh agar tak dilindas para penantang baru. Para petarung yang tentunya juga memiliki peluang besar untuk memenangkan laga.
Sebut saja Betty Shadiq Pasadigoe, Arkadius, Febby Dt. Bangso, Eka Putra dan tak terkecuali sederetan nama putra-putra terbaik dari Batipuh X Koto, yang tentunya juga telah menyatakan tekad dan kesiapannya. Mereka adalah Rafdi Meri, Jon Enardi dan sosok teduh nan kharismatik H. Ryan Diovella.
Sosok Jon Enardi dan Rafdi Meri, tentu juga bukan nama dan wajah yang asing dalam dinamika Pilkada di nagari. Keduanya pernah sama-sama menyandang status sebagai kandidat Cawako pada Pilkada Kota Padang Panjang sebelum-sebelumnya. Meski, mereka tidak bertemu dalam satu kontestasi yang sama.
Jon Enardi yang saat itu berpasangan dengan Yurnalisman Syam, maju pada Pilkada Padang Panjang tahun 2013. Sedangkan Rafdi Meri yang kala itu berpasangan dengan Ahmad Fadly, ikut berpartisipasi di Pilkada kota yang sama pada tahun 2018. Dan seperti yang juga sudah diketahui bersama, nasib dan peruntungan yang baik, sama-sama belum berpihak kepada keduanya. Mereka kalah.
Lalu, bagaimana peluang mereka di Pilkada Tanah Datar tahun 2020 nanti?
Berhitung pada capaian yang kurang baik saat mengikuti Pilkada Padang Panjang, wajar jika banyak pihak meragukan keduanya bisa melangkah lebih jauh dalam Pilkada Tanah Datar kali ini. Secara geopolitik serta jumlah pemilih, Tanah Datar tentu jauh lebih luas dan berat dari kota kecil seukuran Padang Panjang.
Pada lingkup kecil seperti Padang Panjang saja misalnya, Jon Enardi pada Pilkada tahun 2013 lalu, cuma berhasil memperoleh 1.250 suara atau 5,35% dari 23.345 suara sah. Duet Jon Enardi dan Yuranilasman Syam yang diusung koalisi Gerindra-PDIP, harus puas di posisi terakhir sebagai juru kunci.
Tak lebih dari Jon Enardi, Rafdi Meri Syarif yang berpasangan dengan Ahmad Fadly di Pilkada Kota Padang Panjang 2018, juga harus menerima kekalahan telak dengan raihan suara 1.940. Duet yang diusung Gerindra, PKS dan Partai Hanura ini, berada di urutan buncit dengan hanya mengantongi 7,5 persen dari 25.725 suara sah.
Kemunculan the rising star H. Ryan Diovella, atau yang lebih familiar dengan sebutan HRD, tentu akan membawa harapan dan angin segar dalam dinamika politik jelang Pilkada Tanah Datar, khususnya sebagai representasi tunggal dari kemajemukan potensi dan sumber daya anak Nagari Batipuh X Koto.
Menyongsong helat Pilkada Tanah Datar yang tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi dari Pilkada Padang Panjang, tentu bukan perkara mudah untuk mendapat tiket maju, apalagi jika sudah masuk dalam ranah juang memperebutkan hati dan suara 290.609 pemilih di 14 kecamatan di Luhak Nan Tuo itu.
Lantas, siapakah diantara tiga orang putra terbaik sebagai “wajah” dari 59.501 masyarakat di Batipuh X Koto yang lebih berpeluang mendapat tiket maju dan tentunya diharapkan akan memenangkan Pilkada Tanah Datar 2020 mendatang? Dinamika yang menarik untuk selalu diikuti, tentunya. (**)
