Kepengurusannya Dibekukan, Ini Respon Ketua DPC PPP Kota Padang

MAIDESTAL HARI MAHESA

PADANG, CMCZONE.COM– Ketua DPC PPP Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa, menanggapi santai soal pembekuan DPC PPP Kota Padang. Menurut Esa, sapaan akrab putra mantan Bupati Pasbar, Baharudin itu, masalah ini hanya riak-riak biasa yang lazim terjadi di internal partai manapun.

“Biasa saja. Di internal partai, riak-riak dan dinamika seperti ini sudah biasa terjadi. Sebut sajalah partainya apa. Apalagi, kita baru saja usai menggelar Pilleg, yang pasti menyisakan banyak gejolak. Karena pasti ada beberapa calon yang tidak lolos mulai dari proses penjaringan, hingga gagal di pemilihan,” kata Esa, Kamis malam.

Pemilu Legislatif 2019 lalu terang Esa, disinyalir sebagai salah satu penyebab munculnya wacana, hingga pengambilan kebijakan pembekuan DPC PPP Kota Padang tersebut. Padahal kata Esa, PPP Kota Padang merupakan satu-satunya partai politik pendukung Jokow-Ma’ruf yang tetap bisa mempertahankan wibawa dan nama besarnya di DPRD Kota Padang.

Baca Juga :   Ratusan Mahasiswa Demo di Kantor Bupati dan DPRD Bengkalis

“Walaupun PPP kehilangan satu kursi (dari 4 menjadi 3 kursi) di DPRD Kota Padang, namun capaian ini jauh lebih baik dari partai-partai lainnya. Sebut saja Hanura yang harus kehilangan 5 kursi, Nasdem yg hilang 3 kursi dan Golkar yang juga hilang 2 kursi. Saya pribadi, justru bersyukur dengan capaian ini,” terang Esa.

Apalagi lanjut Esa, perkara Pilleg yang berbarengan dengan helat Pilpres 2019, bukanlah situasi yang mudah bagi partai pendukung Jokowi-Ma’ruf di Sumbar, khususnya Kota Padang. Belum lagi dalam kondisi gelombang prahara dan cobaan PPP yang sangat luar biasa. Seperti dualisme partai yang nyaris berjalan selama tiga tahun, bahkan juga difitnah sebagai partai penista agama.

Baca Juga :   Ketua Melayu Raya : Jangan Ada Premanisme di Bumi Melayu

Tak sampai di situ saja. Disebutkan Esa, cobaan terhadap partai berlambang Ka’bah itu, juga berlanjut dengan kasus hukum yang menjerat sang ketua umum, Romahurmuziy. Belum lagi persoalan Pilpres, yang seolah menjadikan momen ini sebagai senjata untuk melindas partai-partai pendukung Jokowi-Ma’ruf.

“Tapi Alhamdulillah, saya dan kawan-kawan di Padang, tetap solid dan bisa melaluinya. Saya rasa, kinerja saya masih terukur dalam memimpin partai. Makanya saya juga heran dengan alasan-alasan yang tertuang dalam SK pembekuan itu,” ujarnya.

Pun demikian, Esa tetap menyikapi santai riak dan dinamika yang kini tengah melanda PPP Kota Padang dibawah komandonya itu. Apapun alasannya, Esa mengaku akan tetap menghormati setiap keputusan partai yang telah mengantarnya duduk selama tiga periode di DPRD Kota Padang itu.

Baca Juga :   1,6 Juta Surat Tilang untuk Pelanggaran ODOL, Ditjen Hubdat Akan Sesuaikan Tarif Logistik

“Ini semua masih ada proses lanjutan internal. Yang pasti, saya tentu tetap menghargai putusan DPW. Tapi proses partai kan masih panjang. Masih ada DPP dan mahkamah partai,” tandas Esa.

Diberitakan sebelumnya, DPW PPP Sumbar membekukan kepengurusan DPC PPP Kota Padang. Ketua DPW PPP Sumbar, Hariadi mengatakan, pembekuan itu karena adanya persoalan di internal partai. “Ya, untuk sementara dibekukan,” kata dia singkat saat dihubungi, Kamis (28/11) di Padang.

Dari SK DPW PPP Sumbar yang beredar, sejumlah poin yang menjadi alasan pembekuan PPP Kota Padang diantaranya dianggap tidak bisa bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugas-tugas partai dan kepemimpinan. Selain itu, juga disebutkan tidak adanya keharmonisan di tingkat internal partai. (Ryan Syair)