Wacana Interpelasi Gubernur Sumbar, IP: Bukan Sesuatu yang Luar Biasa!

PADANG, CMCZONE.COM– Wacana interpelasi terhadap Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno (IP) yang diinisiasi Partai Gerindra Sumatera Barat, terus bergulir. Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade mengatakan, manuver politiknya ini tidak terkait dengan partai asal Irwan Prayitno, PKS, bukan pula menyerang dan menyudutkan secara personal.

Irwan Prayitno yang dihubungi, Selasa (17/12), menanggapi santai persoalan itu. “Santai saja, tidak masalah. Lagian ini juga bukan sesuatu yang luar biasa, karena memang sudah menjadi amanat konstitusi untuk anggota dewan baik di DPR, DPRD maupun DPRD kabupaten/ kota,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Diketahui, wacana interpelasi muncul karena dipicu seringnya Irwan Prayitno ke luar negeri. Tidak hanya interpelasi, Andre Rosiade juga meminta agar Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melakukan investigasi terkait sederetan agenda perjalanan Irwan Prayitno ke luar negeri tersebut.

Irwan mengatakan, sebagai perangkat pemerintah provinsi, dirinya dengan lapang hati menerima hal tersebut.

“Sekali lagi, tidak ada masalah dengan itu (interpelasi, red). Kalau memang DPRD Sumbar (bukan DPR RI) akan menginterpelasi, nanti akan kami sampaikan. Kalau ada yang bertanya, kami jawab. Ada yang tidak mereka ketahui, akan kami beri tahu. Justru kami mengucapkan terimakasih, karena kerja kami diawasi,” kata Irwan.

Terkait lawatannya ke luar negeri, gubernur mengatakan jika kegiatan itu sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat Sumbar. Dengan APBD yang kecil dan sangat terbatas, Irwan menyebut Sumbar sangat membutuhkan kerjasama dan masuknya investasi dari luar. Ketersediaan APBD terangnya, diakui belum sepenuhnya mampu menyejahterakan masyarakat.

“APBD Sumbar sangat terbatas. Secara angka, jika diutak-atik pun, pemprov tidak mungkin akan mampu memenuhi janji kampanye kepala daerah. Lagian, kita juga tidak punya pemasukan dari potensi alam,” tandas Irwan.

Dikatakan, kunjungannya ke luar negeri juga sesuai dengan arahan Presiden dan BKPM, yang meminta seluruh kepala daerah untuk mencari investasi masuk ke daerah. Namun yang pasti sebut Irwan, kegiatannya ke luar negeri bukanlah dalam rangka kunjungan kerja, melainkan agenda penjajakan kerjasama guna menarik investasi.

Baca Juga :   Didampingi Danlantamal IV dan Kepala KKP, Pangkoarmada I Kunjungi Pelabuhan SBP Tanjungpinang

“Bukan kunjungan kerja, tapi melakukan kerja sama guna menarik investasi masuk ke daerah. Baik bidang pariwisata, pendidikan dan banyak lainnya. Semua data ada di Pemprov Sumbar, dan laporannya juga sudah kami serahkan ke kementerian,” tandas Irwan.

Dia mencontohkan, dari sejumlah lawatan ke luar negeri dalam rangka penjajakan kerja sama dan investasi tersebut, beberapa waktu lalu Sumbar sudah didatangi balik oleh pihak travel agent Brunei Darussalam dan tim advance dari Korea Selatan. Bahkan saat ini ujarnya, tim dari Sumbar bersama dengan Universitas Bung Hatta, juga tengah berada di Korsel untuk menyepakati kerjasama terkait sekolah energi.

“Banyak juga kunjungan balasan dari negara yang sudah kami kunjungi, yang antara lain untuk menindaklanjuti hasil kerja sama yang digagas. Sebut saja dengan Amerika Serikat, Jepang, Maroko, Norwegia dan lainnya. Ada yang on progress dan ada yang telah berjalan,” pungkas politisi PKS itu.

Selama perjalanan kerjanya ke luar negeri, Irwan juga mengaku tidak ada yang ditutup-tutupi, semua dilakukan secara transparan dan dibuka ke ruang publik lewat akun media sosialnya. “Tidak ada satupun yang disembunyi-sembunyikan,” tegas dia.

Menasihati Adik

Terkait beredarnya percakapan di grup WhatsApp antara Andre Rosiade dengan istrinya (Nevi Zuairina) yang saat ini tengah hangat diperbincangkan, Irwan Prayitno menegaskan, ungkapan “tembak mati” yang dilontarkan istrinya itu bukan dalam konteks mengancam. Pernyataan sang sitri terang Irwan, adalah kata-kata seorang kakak menasihati adiknya.

“Saya, istri dan Andre itu sudah kenal sejak lama, bahkan sejak saya jadi anggota DPR tahun 1999 dulu dan Andre masih mahasiswa Trisakti. Demo ke DPR, habis itu dia mampir ke tempat kerja saya. Mungkin karena istri saya menilai sudah sangat dekat, makanya menasehati seperti itu,” jelas Irwan.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Hadiri Konser Musik Batak: Tidak Ada Masyarakat Kelas 1 atau 2 di Kepri...

Menurut Irwan, komentar istrinya di grup WhatsApp tersebut hanya bentuk nasehat dan kata tembak mati itu hanya istilah saja. “Andre jangan seperti itu, nanti orang marah. Bapak juga punya pendukung di sumbar. Kan biasa kalau diingatkan seperti itu. Kalau kita lihat kata per kata, bisa saja percakapan yang beredar itu dipelintir, karena percakapan kan tidak utuh yang beredar,” ulasnya.

Dikatakan gubernur dua periode itu, percakapan di grup WhatsApp adalah untuk pribadi, terbatas untuk kelompok mereka di grup tersebut, dan apapun bisa diperbincangkan dengan teman di grup. Dan tentu akan menjadi masalah, ketika percakapan tersebut dilempar ke publik.

“Yang namanya kita berteman, di grup pasti ngomongnya ceplas-ceplos, kadang bacaruik juga, tapi itu kan sebatas konsumsi di grup. Saya dan istri sudah menganggap Andre itu seperti adik, sudah sangat lama kenalnya,” kata Irwan.

Irwan juga mengatakan, antara postingan Andre Rosiade juga tidak singkron dengan perkataannya. Yang diposting adalah teguran Mendagri pada gubernur karena tidak ada di tempat saat anggota Komisi II DPR RI ke Sumbar. Namun yang dipersoalkan justru perjalanannya ke luar negeri.

“Inilah mungkin yang dikomentari istri saya, masa ngomongnya salah didiemin, kan dalam grup WhatsApp,” tukasnya.

Diberitakan koran ini sebelumnya, wacana interpelasi itu muncul ketika Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade menyoroti seringnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno melakukan perjalanan ke luar negeri. Dalam satu bulan sebut Andre, Irwan bisa dua kali ke luar negeri.

“APBD Sumbar itu kecil. Namun dipakai untuk membiayai perjalanan kunjungan kerja ke luar negeri. Lagian, apa imbas dan manfaat dari kunjungan itu kepada masyarakat Sumbar,” sebut Andre.

Baca Juga :   Formasi Riau Kecewa Kunjungan Kapolri, KLHK dan Panglima TNI Di Riau

Tidak Tentang PKS

Sementara terkait adanya peringatan soal kemungkinan ‘tembak mati’ oleh pendukung gubernur, hal itu diakui Andre datang dari istri Gubernur, Nevi Zuairina. “Bu Gubernur ini marah-marah, seperti yang viral di berbagai media. Beliau bahkan terindikasi mengancam saya akan ditembak mati oleh pendukung Gubernur di Sumbar,” kata dia dikutip cnnindonesia.

“Maka kami bertanya, kok ada yang marah. Maka kami bingung. Kalau bersih kenapa risih, kalau bersih kenapa harus marah-marah,” imbuhnya.

Andre, yang juga anggota Komisi VI DPR RI, juga menyebut manuver politiknya ini tak terkait dengan partai asal Irwan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Sekali lagi saya ingin tegaskan kepada Pak Gubernur Sumbar Iwan Prayitno, tidak ada urusan dengan PKS, saya ingin tegaskan, tidak ada kita menarik-menarik PKS. Tidak ada saya mengomentari PKS,” kata dia.

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief justru mengkritik Andre soal rencana interpelasi tersebut. Ia menilai Irwan memiliki banyak rekam jejak yang positif dalam memimpin Sumbar. Dari kicauan di akun media sosial twitternya, Andi menyentil sikap yang ditunjukkan Andre.

“Gubernur Sumbar @irwanprayitno saya kenal baik. Tidak banyak cakap, lebih banyak bekerja, berilmu dan sukses dua kali terpilih. Soal kunjungan luar negeri bagi gubernur, bukan hal buruk, sisi positifnya pasti banyak. Hanya orang gila yang berniat menginterpelasinya,” kicau Andi.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sumbar, Ahmad Rius, SH yang dihubungi terpisah, menyangkal jika partainya dinyatakan ikut mendukung wacana interpelasi yang diinisiasi Partai Gerindra tersebut. “Belum ada. Sampai saat ini belum. Pengajuan interpelasinya kan juga belum masuk. Dan kami di Fraksi PAN secara khusus juga belum merapat-kan persoalan ini,” kata Ahmad Rius.  (**)