Habiburrahman | Memahami Dampak Penggunaan dan Kecanduan Narkoba

Oleh : Habiburrahman

OPINI – Banyak orang tidak mengerti mengapa atau bagaimana orang lain menjadi kecanduan narkoba. Mereka mungkin secara keliru berpikir bahwa mereka yang menggunakan narkoba tidak memiliki prinsip moral atau kemauan untuk dapat menghentikan penggunaan narkoba itu sendiri. Pada kenyataannya, kecanduan narkoba adalah penyakit yang kompleks, dan berhenti biasanya membutuhkan lebih dari niat baik atau kemauan yang kuat. Dampaknya narkoba mempengaruhi otak yang membuat keinginan berhenti menjadi sulit bagi mereka yang menginginkannya. Untungnya, para peneliti tahu lebih banyak tentang bagaimana cara perawatan yang dapat membantu orang pulih dari kecanduan narkoba dan menjalani kehidupan yang produktif.

Apa itu kecanduan narkoba?

Kecanduan adalah penyakit kronis yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan obat yang kompulsif, atau sulit dikendalikan, meskipun ada konsekuensi yang sangat membahayakan. Penggunaan narkoba berulang dapat menyebabkan perubahan otak yang menantang kontrol diri seseorang yang kecanduan dan mengganggu kemampuan mereka untuk menolak dorongan kuat untuk menggunakan narkoba. Perubahan otak ini bisa bersifat persisten, itulah sebabnya mengapa kecanduan narkoba dianggap sebagai penyakit “kambuh” orang yang dalam pemulihan dari gangguan penggunaan narkoba berisiko lebih tinggi untuk kembali menggunakan narkoba bahkan setelah bertahun-tahun lamanya.

Baca Juga :   Cara Membantu Anak dalam Menjalani Pengobatan Penyalahgunaan Narkoba

Adalah umum bagi seseorang untuk kambuh, tetapi kambuh tidak berarti bahwa perawatan tidak berhasil. Seperti halnya kondisi kesehatan kronis lainnya, perawatan harus berkelanjutan dan harus disesuaikan berdasarkan bagaimana respons pasien. Rencana perawatan harus sering ditinjau dan dimodifikasi agar sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien.

Apa yang terjadi pada otak ketika seseorang menggunakan narkoba?

Penggunaan narkoba sangat mempengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh dan mempengaruhi seluruh fungsi tubuh? Karena bekerja pada otak, narkoba mengubah suasana perasaan, cara berfikir, kesadaran dan perilaku pemakaiannya. Itulah sebabnya narkoba disebut psikoaktif.

Penggunaan jangka panjang juga menyebabkan perubahan pada sistem dan sirkuit kimiawi otak lainnya, Meskipun sadar akan hasil yang berbahaya ini, banyak orang yang menggunakan narkoba terus saja mengonsumsinya hingga bersifat kecanduan.

Mengapa beberapa orang menjadi kecanduan narkoba sedangkan yang lain tidak?

Tidak ada satu faktor pun yang dapat memprediksi jika seseorang menjadi kecanduan narkoba. Kombinasi faktor mempengaruhi risiko kecanduan. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan mengonsumsi narkoba dapat menyebabkan kecanduan. ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi diantaranya sebagai berikut ;

Baca Juga :   Habiburrahman | Catatan Pemilu Menuai Krisis di Media Sosial

Biologi
Gen-gen yang dimiliki orang sejak lahir memiliki sekitar setengah risiko seseorang untuk kecanduan. Jenis kelamin, etnis, dan adanya gangguan mental lainnya juga dapat memengaruhi risiko penggunaan dan kecanduan narkoba.

Lingkungan
Lingkungan seseorang mencakup berbagai pengaruh, mulai dari keluarga dan teman hingga status ekonomi dan kualitas hidup secara umum. Faktor-faktor seperti tekanan teman sebaya, pelecehan fisik dan seksual, paparan dini terhadap obat-obatan, stres, dan bimbingan orang tua dapat sangat mempengaruhi kemungkinan seseorang menggunakan narkoba dan kecanduan.

Pengembangan
Faktor genetik dan lingkungan berinteraksi dengan tahap perkembangan kritis dalam kehidupan seseorang untuk memengaruhi risiko kecanduan. Meskipun menggunakan narkoba pada usia berapa pun dapat menyebabkan kecanduan, semakin awal penggunaan narkoba dimulai, semakin besar kemungkinannya akan berkembang menjadi kecanduan. Ini khususnya bermasalah untuk remaja. Karena area di otak mereka yang mengendalikan pengambilan keputusan, penilaian, dan pengendalian diri masih berkembang, remaja mungkin sangat rentan terhadap perilaku berisiko, termasuk mencoba narkoba.

Dapatkah kecanduan narkoba disembuhkan atau dicegah?

Seperti kebanyakan penyakit kronis lainnya, seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung, perawatan untuk kecanduan obat pada umumnya bukan obat. Namun, kecanduan dapat diobati dan dapat dikelola dengan sukses. Orang yang pulih dari kecanduan akan berisiko kambuh selama bertahun-tahun dan mungkin seumur hidup. Penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan obat-obatan perawatan kecanduan dengan terapi perilaku memastikan peluang keberhasilan terbaik bagi sebagian besar pasien. Pendekatan pengobatan yang disesuaikan dengan pola penggunaan obat masing-masing pasien dan masalah medis, mental, dan sosial yang terjadi bersamaan dapat menyebabkan pemulihan yang berkelanjutan.

Baca Juga :   Undang - Undang Pers Belum Mampu Melindungi Para Pegiat Pers

Berita yang lebih baik adalah bahwa penggunaan dan kecanduan narkoba dapat dicegah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa program pencegahan yang melibatkan keluarga, sekolah, masyarakat, dan media efektif untuk mencegah atau mengurangi penggunaan dan kecanduan narkoba. Meskipun peristiwa pribadi dan faktor budaya mempengaruhi tren penggunaan narkoba, ketika kaum muda memandang penggunaan narkoba sebagai berbahaya, mereka cenderung mengurangi penggunaan narkoba. Karena itu, pendidikan dan penjangkauan adalah kunci dalam membantu orang memahami kemungkinan risiko penggunaan narkoba. Guru, orang tua, dan penyedia layanan kesehatan memiliki peran penting dalam mendidik kaum muda dan mencegah penggunaan dan kecanduan narkoba. (Red/**)