RSUD Padang Panjang Ditutup

PADANGPANJANG, CMCZONE.COM– Pemerintah Kota Padang Panjang mengambil keputusan untuk menutup pelayanan kesehatan di RSUD setempat. Hal itu menyusul ditetapkannya 13 orang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di rumah sakit itu terkonfirmasi positif Covid-19.

“Keputusan itu diambil atas permintaan Gubernur Sumbar. Maka terhitung mulai hari ini Jumat (1/5), layanan di RSUD Kota Padang Panjang ditutup,” ujar Kadis Kesehatan Padang Panjang, Nuryanuwar Apt, M.Kes, tadi siang.

Dia mengatakan, pelayanan kesehatan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, karena saat ini akan dilakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi di seluruh area rumah sakit.

Disebutkan Nuryanuwar, penutupan RSUD Padang Panjang untuk sementara juga disarankan Gubernur Sumbar melalui video conference pagi ini. Pihaknya akan membenahi kembali situasi di RSUD Padang Panjang, karena sejumlah tenaga medis mengalami trauma psikologis pasca diumumkan 13 tenaga medis yang positif Covid-19.

Baca Juga :   Dukung Program Ketahanan Pangan, Lanal TBK Tanam Hidroponik

“Demi kestabilan kerja, kita akan pulihkan dulu mental tenaga medis dan psikologi petugas di RSUD, agar nantinya bisa kembali bekerja maksimal,” tuturnya.

Ia menyarankan bagi warga yang ingin melakukan pelayanan kesehatan ke RSUD untuk sementara waktu bisa mendatangi puskesmas terdekat dan rumah sakit Yarsi yang ada di Padang Panjang.

“Pasca ditutupnya RSUD Padang Panjang, maka dua puskesmas barat dan timur, Gunung dan Bukit Surungan akan kita tingkatkan pelayanannya, dan para perawat dan dokter yang ada disana harus lengkap dengan APD nya dalam pelayanan,” tandasnya.

Pada masyarakat diimbau agar dapat menginformasikan untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat jika memerlukan bantuan atau informasi Iebih lanjut, terutama terkait wabah virus corona dan upaya pemutusan rantai Covid-19 agar tidak meluas.

Baca Juga :   Warga desa Simpang Limbur melaksanakan aksi demo di kantor DPRD Merangin dapat di tenang kan langsung oleh Kapolres Merangin

Walikota Padang Panjang, Fadly Amran meminta para camat, lurah dan seluruh jajaran dibawahnya, agar terus melakukan pemantauan terhadap potensi penyebaran virus Corona di wilayah masing-masing.

“Segera laporkan kepada Satgas Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Terhadap
Penularan Covid-19 Pemko, atau melalui Call Center Padang Panjang Siaga 119 bila menemukan kasus suspect (terindikasi kuat) Covid-19 di lapangan,” katanya.

Fadly Amran mengimbau masyarakat atau jemaat untuk tidak panik, taati himbauan pemko dan tetap tenang dalam menerima informasi tentang penyebaran Covid-19, serta tidak turut menyebarkan informasi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya atau hoax terkait Covid-19.

Dia juga meminta perangkat lurah dan RT ada pendataan, melaporkan dan mewajibkan semua warga masyarakat di wilayahnya masing-masing yang telah melakukan perjalanan ke luar daerah (dalam/luar negeri), untuk melaporkan diri ke pemerintah setempat.

Baca Juga :   Polres Pelabuhan Tanjung Priok Berhasil Ungkap Kasus 9 Tersangka Dengan kasus Berebeda

Sementara itu E. Dt Gindo Sinaro salah seorang tokoh masyarakat meminta agar pemko dalam hal ini Dinkes dan Pihak RSUD tak menutup-nutupi identitas pasien, karena corona bukanlah aib, melainkan musibah dan ujian dari Allah yang harus disikapi besama dengan sabar.

“Jika identitasnya disembunyikan, itu namanya bukan memutus rantai wabah. Justru penyebarannya akan semakin masif,” ujarnya. PAUL HENDRI