Penyaluran Bansos Salah Sasaran, Istana Akui Pakai Data Tahun 2015

Jakarta,(cMczone.com) -Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengakui masih banyak bantuan sosial (bansos) yang didistribusikan kepada warga miskin yang terdampak pandemi Covid-19 di lapangan, salah sasaran.
Donny mengemukakan, persoalan tersebut terjadi karena masih menggunakan data tahun 2015 silam.

“Karena banyak sekali kejadian di lapangan bansos itu salah sasaran. Karena data yang dipakai data 2015 ada yang sudah meninggal ada yang sudah tidak domisili,” ujar Donny saat dihubungi cMczone.com, Jumat (15/5/2020).

Pernyataan Donny menanggapi soal adanya penyaluran bansos kepada warga yang tercatat sudah meninggal. Karena itu, Donny meminta pemerintah daerah untuk memperbaharui dan memperbaiki data masyarakat penerima bansos. Sehingga kata dia penyaluran bansos tepat sasaran.

Baca Juga :   Demam Korupsi Negara Kepulauan

“Dan ini harus segera diperbaiki. Karena apa namanya kita tidak boleh salah sasaran kita harus berikan kepada yang berhak,” ucap dia.

Tak hanya itu, Donny juga meminta agar Dinsos pemerintah daerah untuk melibatkan RT RW hingga Camat dalam hal pendataan penerima bansos. Ia pun mencontohkan penyaluran Bansos di Kabupaten Banyuwangi yang transparan dalam hal data penerima bansos.
“Dinsos itu harus turun ke bawah atau memberdayakan RT RW lurah camat supaya data itu diperbaiki. Seperti Kabupaten Banyuwangi bagus sekali data Bansos dibuka ke publik itu publik bisa lihat itu, ‘oh nama saya, ini kok data orang miskin nggak masuk’ tinggal diperiksa secara terbuka oleh masyarakat. Saya kira itu langkah yang baik. Jadi tidak hanya disimpan aparat pemerintah di bawah,” katanya.

Baca Juga :   M. Oggi Pulungan | Ajak Pecandu Narkoba Pulih Dengan Narkotika Anonymous

Sumber.suara.com