Frengki Fesinto : Batalkan Saja Kenaikan Boarding Pas Pelabuhan SBP

Tanjungpinang,(cMcZone.com) – Menjelang hari raya Idul fitri sejumlah barang dagangan telah mengalami lonjakan kenaikan harga, hal tersebut dikarenakan meningkatnya permintaan dan penawaran pasar.

Penyedia jasa angkutan dan transportasi baik darat, udara maupun laut juga mengalami kenaikan tarif. Kenaikan tarif boarding pass pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang dinilai memberi kesulitan bagi masyarakat yang ingin bermudik

Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Kota Tanjungpinang dari Fraksi Hanura yang duduk di komisi I, Fengky Fesinto, pada Jumat (01/06).

Meminta agar pemberlakuan tarif baru boarding pass Pelabuhan Sri Bintan Pura dibatalkan saja. Dirinya secara tegas menolak langkah Pelindo tersebut.

Baca Juga :   Oknum Sekdes Ludai Diduga Terlibat Perambahan Hutan, Kades : Saya Hanya Dengar Info Selayang

“Saya menolak tegas langkah itu. Seandainya pemberlakuannya dipaksakan juga di awal Juni, lihatlah bagaimana susahnya rakyat harus mengeluarkan dana lebih dari biasanya untuk boarding pass ini,” ucap fengky di kawasan Potong Lembu, Tanjungpinang, Jumat, (01/06/2018).

Saat ini, berbagai instansi dan institusi baik itu Pemerintah, Kepolisian, Dinas Perhubungan dan instansi lain ingin membuat agar proses mudik bagi kaum muslim berlangsung mudah, nyaman, tertib, aman dan selamat.

“Kok malah Pelindo tega ingin menaikkan tarif boarding pass itu. Itu jelas mencederai rakyat,” katanya.

“Di sini kita bisa menilai bahwa manajemen Pelindo I Tanjungpinang tidak peka terhadap situasi rakyat yang serba sulit saat ini. Kita heran sekaligus sedih mengapa Pelindo ingin ambil untung saat momen perayaan Idul Fitri ini. Jelas sensitifitas mereka nihil dalam hal ini,” tambahnya.

Baca Juga :   Main Judi, Kades Tambusai Beserta 3 Temannya Dicokok Polisi ?

Seperti diberitakan, awalnya tarif baru boarding pass besarannya naik 100 % dari tarif awal Rp. 5.000,- menjadi Rp. 10.000 dan akan berlaku efektif mulai 1 Juni 2018. Pelindo I cabang Tanjungpinang pun akhirnya menunda pemberlakuannya hingga nanti di 1 Juli 2018 pasca aksi beberapa gabungan mahasiswa yang menolak kenaikan tersebut. Bahkan mahasiswa juga menggelar “koin untuk Pelindo” sebagai bentuk sindiran keras karena Pelindo dinilai melukai hati rakyat.

Masih menurut Fengky, pada dasarnya kenaikan tarif tersebut akan sangat masuk akal jika ekonomi masyarakat sudah baik dan Pelindo sendiri telah meningkatkan mutu pelayanan baik sarana dan prasarana yang ada. Politisi yang mantan advokat ini pun mengharapkan pihak Pelindo bijak dalam memilih waktu yang tepat untuk pemberlakuannya.

Baca Juga :   AM Fatwa Meninggal Dunia Innalillahi wainnailaihiraji`un

“Kan bisa kita lihat sekarang. Ekonomi rakyat masih sangat lemah. Jangan dipaksakan,” tutupnya.(Donny/bet)