Diduga Bos PT.NHM Kumpulkan Anak Buah Bunuh Burhan

Kupang,(cMczone.com) – Burhan Ama Asa (40th), warga RT 03 RW 02 Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupanf NTT, tewas mengenaskan setelah dikeroyok oleh dua puluh orang lebih pada tanggal 18 Agustus 2019 lalu.

Korban tewas dengan belasan luka tusukan kecil dan dua luka tusukan besar di dada kanan dan kiri akibat benda tajam berupa pisau dan celurit. Burhan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Menurut Syaiful Ama Asa, adik kandung korban, kakaknya tidak ada masalah dengan pelaku. Namun saat itu Herdi Tan alias Acun, pengelola PT. Nelayan Hidup Makmur (NHM) yang bergerak di bidang pengepul ikan, yang saat itu berada di lokasi yang sama dengan korban, yaitu di pelabuhan Tenau, tiba-tiba merasa terusik dengan keberadaan korban dan berkata dengan nada suara tinggi, “Siapa lihat-lihat?!”. Kalimat tersebut disambut oleh Jois Latupersia, “udah bunuh saja! Kasih mati!” Teriakan Jois itu memicu yang lainnya kemudian menyerang korban. Syaiful berteriak meminta tolong dan berusaha melerai, namun karena jumlah pengeroyok yang banyak, akhirnya Burhan terkapar bersimbah darah.

Baca Juga :   Soal Calon Ketua DPRD Kota Padang, Budi Syahrial: Jangan Latah Ngurusin Gerindra

Dian Burlian, SH.MA. Selaku penasehat hukum keluarga korban, menjelaskan bahwa kejadian ini sudah di laporkan di Polsek Alak dengan LP. NO. : LP/B/ – 172 / VIII/2019/SPK/SEKTOR ALAK. Tertanggal 18 Agustus 2019. Perkara ini diambil alih pihak Polres Kupang Kota dan sejauh ini pihak kepolisian baru mengamankan dua orang pelaku.

Menurut Bang Dian, sapaan akrab Dian Burlian, pengacara yang kondang dengan aksi membela rakyat kecil di seluruh Indonesia ini, pihaknya mengaku kecewa atas lambannya kinerja pihak kepolisian dalam menangkap semua pelaku dan provokator pengeroyokan yang berakibat menghilangkan nyawa tersebut. “Saya akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri, besok Senin tanggal 2 September 2019, agar perkara ini menjadi prioritas utama di Polres Kupang Kota. Jangan sampai ada jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin.” Tuturnya kemarin di kantor pusat LBH-Indonesia, Sawangan, Depok.(Dian.SH)