Tim Penilai Puskesmas Kampar Sambangi Tanaman Obat Desa Simpang Kubu, Ketua PKK : Toga Sebagai Keberlangsungan Budaya Akan Pentingnya Kesehatan Keluarga

Kampar, (cMczone.com) – Lomba pemanfaatan TOGA (Taman Obat Keluarga) merupakan wujud peran serta masyarakat dibidang kesehatan melalui Upaya Kesehatan Bersumber daya masyarakat (UKBM) melalui TOGA, oleh karena itu TOGA diharapkan dapat menunjang kesehatan sebagai upaya preventif, kesejahteraan, keindahan lingkungan, pelestarian tanaman dan budaya dan sebagai sumber penyedia bahan baku obat tradisonal.

Rabu 6 November 2019 bertempat di Desa Simpang Kubu Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar -Riau, dilaksanakan penilaian Pemanfaatan TOGA tingkat Kecamatan Kampar.

Teks Foto : Tim Penilai dari Puskesmas Kampar beserta Kepala Desa Simpang Kubu Erisman

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Simpang Kubu Erisman beserta Aparatur Desa, Ketua PKK Desa Leni Erpida, Pihak Puskesmas Kampar, Pihak Kecamatan Kampar, dan BKKB Kecamatan Kampar.

Tim penilai dari Puskesmas Kampar dan didampingi oleh Ketua PKK Desa Simpang Kubu disambut langsung oleh Kepala Desa Simpang Kubu Erisman dan setelah tim penilai memberikan arahan selanjutnya rombongan langsung turun ke lapangan menuju kebun Toga Desa Simpang Kubu.

Baca Juga :   H.Nurkhalis Dt. Bijo DiRajo Spt bersama Kadisnaker Trans Provinsi Sumbar kunjungi Pelatihan Menjahit di Nagari Koto Baru Simalanggang

Teks Foto : Tanaman Obat Desa Simpang Kubu

Kepala Desa Simpang Kubu Erisman mengucapkan selamat datang kepada tim penilai dan menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, menurutnya, program lomba Tanaman Obat sangat diapresiasi karena bagus dikembangkan ditengah masyarakat,”ujarnya.

Dia pun menargetkan, ke depannya Desa Simpang Kubu bisa menjadi Kampung Toga, dimana semua warga memanfaatkan apa yang tersedia di alam.

“Selain keindahan, kesehatan, tanaman toga juga dipakai untuk pengobatan, sehingga punya nilai ekonomis,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua TPPKK Desa Simpang Kubu Leni Erpida, menurutnya, tanaman obat ini mesti perlu banyak pemeliharaan dan diperhatikan sehingga dapat dimamfaat, sehingga bisa digunakan oleh masyarakat karena ini dari masyarakat dan untuk masyarakat, disetiap Dusun Tanaman Toga ini sudah terlaksana lama sebelum adanya perlombaan ini.

Baca Juga :   Bantuan Segera Didistribusikan, Wako Padang Panjang: Jangan Sampai Ada yang Tertinggal

” Sebelumnya disetiap Dusun kita sudah adakan tanaman obat ini, dan juga masyarakat Desa Simpang Kubu sudah biasa menanam tanaman obat – obatan hanya saja pembinaan dari Pemerintah belum maksimum, sehingga pamfaatan untuk obat atau kesehatan belum optimal,”jelasnya.

Sambung Leni, maka dengan adanya penilaian ini bisa memberikan dampak positif ditengah masyarakat, dan menjaga keberlangsungan budaya akan pentingnya kesehatan keluarga,”bebernya.

Ditempat yang sama Tim Penilai dari Puskesmas Kampar Sofia Dameli kepada awak media mengatakan,” kedatangan tim dari Puskesmas dan pihak Kecamatan dalam rangka melakukan Penilaian ke Tanaman obat (Toga) disetiap Desa yang berada di Kecamatan Kampar dan ini merupakan kunjungan ke 14 Desa Simpang Kubu, kita berharap nantinya semua Dusun bisa melaksanakan tanaman toga ini karena Kemetrian Kesehatan sedang gencar – gencarnya mengalakkan tanaman obat ini. Tanaman obat ini sangat besar mamfaatnya selain untuk obat juga sebagai bahan bumbu dapur dan juga penggunaan tanaman obat ini bisa mengurangi kosumsi terhadap obat kimia”terangnya.

Baca Juga :   2 Nyawa Telah Melayang di Hantam Bus Antar Kota Antar Provinsi

Lebih lanjut dikatakannya bahwa selain tanaman obat nantinya akan kita sandingkan dengan sistem akrupresur yakni pemijakan dari titik tertentu, khusus Puskesmas Kampar baru saya yang dilatih nantinya ini akan kita kembangkan ke setiap Desa dengan cara diadakannya Pelatihan,”katanya.

Terakhir untuk segi aspek penilaian , ada beberapa poin diantaranya, ketersediaan tanaman obat, jumlah tanaman dan jumlah rumpun per tanaman obat dan apakah tanaman obat teresebut sudah menghasilkan apa belum dan ini dinilai dari lama atau barunya tanaman obat tersebut dikembangkan’”tutupnya.***(Asril).