GENPPARI Ingin Implementasikan Model Pelestarian Peninggalan Sejarah Peradaban Agora di Athena – Yunani

Yunani ( cMczone.com ) Mendengar nama Yunani, sepertinya ingat masa sekolah di SD Negeri Kalangsari II Tasikmalaya. Waktu di bangku SD pertama kali mendengar nama tersebut. Dalam pelajaran ilmu sejarah disebutkan bahwa olimpiade pertama di bawah naungan International Olympiade Committe (IOC) berlangsung di stadion Panathinaiko, Athena – Yunani pada tahun 1896, sehingga ketika ada kesempatan untuk berkunjung ke Yunani sangat senang sekali.

Pada kesempatan ini, media mewawancarai Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) yang sedang berada di Athena melalui sambungan telepon, Jum’at (19/12). Menurut Dede negara ini sangat menarik terutama bagi pemerhati sejarah. Ada sejarah peradaban umat manusia yang sangat maju, jauh sebelum era modernitas maupun revolusi industri. Ujar Dede.

Baca Juga :   Milad ke-4, Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang Gelar Kegiatan "Bedah Aksara Sunda"

Selanjutnya Dede juga menceritakan tentang The Ancient Agora of Classical Athens yaitu
Agora Kuno dari Athena Klasik. Terletak di barat laut Acropolis dan dibatasi di selatan oleh bukit Areopagus dan di barat oleh bukit yang dikenal sebagai Agoraios Kolonos, juga disebut Market Hill.

Agora sebelumnya merupakan pasar utama di kota Athena, promenadenya yang beratap dipenuhi dengan jajaran toko dan patung di kedua sisinya. Berjalanlah menyusuri lanskapnya yang cantik dan jelajahi reruntuhan karya seni yang menyimbolkan dewa-dewa dan mitos Yunani Kuno.

Terbayang seperti dalam film imajinatif, sosok Socrates dan Plato mendiskusikan tentang filsafat.

Agora digunakan sebagai tempat kegiatan dagang, politik, agama, bahkan juga militer. Sejarahnya ada 9 gereja di sini, namun hanya Aghioi Apostoloi yang masih berdiri sekarang. Sebagian besar monumen di Agora dibatasi tali atau pagar untuk tujuan pelestarian dan mencegah kerusakan dari kemungkinan adanya tangan -tangan jahil bin usil. Namun demikian, kita masih bisa menangkap kecantikan dan kemegahan arsitektur marmer dan batu kapurnya. Areanya yang ditata dengan cantik menampilkan sejumlah tanaman yang telah digunakan selama ratusan tahun, misalnya pohon almond, pohon murad, dan pohon delima. Dan dari lokasi ini, kita bisa melihat pemandangan yang spektakuler menuju puncak bukit Akropolis.

Baca Juga :   Roby Kurniawan Lantik Ronny Kartika jadi Pj Sekda Bintan: Kreatifitas dan Inovasi Beliau dalam Membangun Desa

Berjalanlah menuju puncak barat laut Agora, di puncak bukit Kolonos Agoraios untuk menemukan salah satu kuil Doric yang paling lestari di Yunani, yaitu Kuil Hephaestus. Kuil ini memiliki jumlah tiang klasik Yunani sebanyak 34 buah dan memiliki panjang 32 meter. Hephaestus dulu dipercaya oleh masyarakat Yunani sebagai dewa kerajinan tangan dan logam, melindungi para pengrajin tembikar dan toko-toko logam di kawasan Agora.

Bila anda tertarik untuk mengunjungi Agora, lokasinya mudah dijangkau karena terletak di pusat kota. Turun dari bus, lalu jalan kaki sekitar 500 m saja. Tutup Dede.