Buka Acara Malam Puisi “Menjaga Negri dengan Hati”, Bupati Kampar Bacakan Puisi

Bangkinang Kota, (cMczone.com) – Malam minggu di kaki Stanum, menyaksikan malam puisi yang dihadiri juga oleh Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH. Pada malam itu juga tampak hadir Kapolres Kampar, AKBP Muhammad Khalid, Rektor UNILAK, DR. Djunaidi, M.Hum, dan beberapa penyair seperti Ketua Penyair Perempuan Indonesia, Kunni Masrohanti dan Arbi Tanjung.

Pada malam itu juga, tak lupa Bupati Kampar turut serta membacakan puisi karya WS RENDRA
PUISI TERAKHIR WS RENDRA

_Hidup itu seperti UAP,  yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja._

_Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA_

_Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku? UNTUK APA DIA menitipkan》semuanya kepadaku._

Baca Juga :   Penyaluran Bansos Salah Sasaran, Istana Akui Pakai Data Tahun 2015

_Dan kalau bukan milikku,  apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?_

_Malahan ketika diminta kembali kusebut itu MUSIBAH, kusebut itu UJIAN, kusebut itu PETAKA, kusebut itu apa saja Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA_

_Ketika aku berdoa,  kuminta titipan yang cocok dengan KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, Aku ingin lebih banyak MOBIL, Aku ingin lebih banyak RUMAH, Aku ingin lebih banyak POPULARITAS_

_Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku._

_Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku._

_Aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku_

Baca Juga :   Serbuan Vaksin Masal di Desa Pulau Tengah Melingkung Di Pantau Langsung (Iptu Deni Saepudin) Kapolsek Jangkat Muara Madras

_Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah Mitra Dagang ku dan bukan sebagai Kekasih!_

_Kuminta DIA membalas perlakuan baikku  dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku_

_Padahal setiap hari kuucapkan,_
*_Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU_

_Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH_

_Sebab aku yakin ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku … KEHENDAKMU adalah yang terBAIK bagiku_

_Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN._

_Ketika aku berat utk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN._

_Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT,  aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN,_
_Tuhan memberikan aku KEKUATAN._

_Ketika aku takut Rugi,  Aku lupa, bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, kerana AnugerahNYA._

_Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepada NYA_

Baca Juga :   Tergiur Janda Kembang Kades Gasak Dana Desa

_Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH._

_Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadiOPTIMIS. Tetapi karena kita optimis,RINTANGA akan menjadi tak terasa._

_Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA.  Tetapi karena kita YAKIN BISA.! semuanya menjadi MUDAH._

_Bukan karena semua BAIK kitaTERSENYUM.  Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK,_

_Tak ada hari yangMENYULITKA kita, kecuali kitaSENDIRI yang membuat SULIT._

_Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yang dapat dilalui orang_,

_Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi LENTERA  yang dapat menerangi sekitar kita_,

_Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,  maka Berdoalah untuk kebaikan_

Puisi yang dibacakan oleh Bupati Kampar, sontak membuat penonton terpelongoh takjub tatkala melihat Bupatinya bersyair bak Pujangga. ***(Ravi)