HIPPI: Pemberian Sembako Boroskan APBD dan Tidak Tepat Sasaran

Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Sosial membagikan bantuan paket Sembako gratis tahap kedua secara simbolis di 4 kecamatan se-Kota Tanjungpinang.

Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat kurang mampu dan terdampak akibat pandemi  Virus Corona (Covid-19).

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP, Rabu (27/5/2020).

Menanggapi pemberian paket Sembako tahap 2  yang dilaksanakan oleh Pemko Tanjungpinang tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Tanjungpinang, Sandi Setiawan, mengatakan, bahwa penyaluran Sembako tersebut banyak yang tidak tepat sasaran, memboroskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tanjungpinang dan telah menimbulkan masalah baru ditengah wabah Virus Corona Covid-19 yang sempat heboh beberapa hari lalu.

Baca Juga :   10 Tahun Vakum, Musda Ke-VIII DPD KNPI Bintan Kembali Digelar

“Toh, bantuan Sembako itu tidak berhasil menekan penyebaran pandemi virus tersebut di Kota Tanjungpinang, bahkan PDP, ODP, dan OTG terus bertambah,” ujar Sandi pada cMczone.com melalui pesan WhatsApp, Jum’at (29/5/2020).

Seharusnya, lanjut Sandi, Pemko Tanjungpinang menganggarkan anggaran untuk membeli alat test PCR yang harganya diperkirakan sekitar Rp. 7 Miliar dari Rp. 30 Miliar yang  telah dianggarkan, untuk mempercepat pemetaan pendeteksian virus, dan mengambil sampel pemeriksaan masyarakat secara berkala di setiap kecamatan.

“Kita kan sudah ada RSUD Kota Tanjungpinang, jadi tidak bergantung ke RSUP Provinsi lagi setiap ada pasien, dan juga bisa menambah inventaris Alkes RSUD yang kurang ada sentuhan revitalisasi alat Alkes,” ungkap Sandi.

Baca Juga :   Jelutung,12 Rumah di Lalap Sijago Merah

Sandi menyarankan, agar dilakukan pemeriksaan kesehatan intensif disetiap akses objek vital, seperti pelabuhan, dan bandara.

“Jadi menurut saya, selama ini kurang optimal, terkesan hanya formalitas saja semua itu,” kata Sandi.

Sandi menambahkan, bahwa HIPPI Kota Tanjungpinang mendukung program “New Normal” dari pemerintah pusat, karena ekonomi masyarakat harus segera pulih,

“Layanan publik supaya segera dibuka, jasa Perbankan hendaknya sudah dapat memberikan layanan kreditnya kepada pelaku usaha UMKM secara normal, agar perputaran ekonomi segera berjalan, dan dapat menambah PAD Kota Tanjungpinang,” pungkas Sandi.

Editor: Budi Adriansyah