Konsekuensi Berpolitik di Taliabu, Kades Pecat BPD

Maluku Utara, (cMczone.com) – Menjadi konsekuensi berpolitik Kepala Desa Air Bulan Taliabu Utara, diduga melakukan pemecatan sepihak kepada anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Aparat Desa, karena dianggap beda pilihan politik saat pemilukada.

Meski keputusan pilkada masih dialihkan dalam genggaman Mahkama Konstitusi (MK), namun kebijakan Kades Air Bulan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu, atas nama Emanuel Tama alias Dingke itu menjadi kutukan dikalangan publik.

Dilain sisi, hal yang terburuk dialami oleh aparat Desa dan BPD ini juga adalah soal gaji yang belum terbayarkan.

“Sebelumnya kami akan berkumpul dirumah kepala Desa untuk Terima gaji, tapi Ada SMS masuk dari kepala Desa bahwa jangan lagi Merapat kerumah, karena kalian sudah dipecat,” ungkap Umar selaku Aparat Desa Air Bulan, kepada wartawan via WhatsApp, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga :   Kejati Kembali Didemo, Atas Permasalahan Dinkes dan BKKBN Sarolangun

Tak hanya itu, Umar menilai bahwa Demokrasi di Kabupaten Pulau Taliabu terkesan kaku.

“Kita inikan negara Demokrasi, saya kira masalah pilihan itu tidak dipersoalkan, nah kita disini karena diklaim memilih nomor satu (Rival Petahana), akhirnya gaji tidak diberikan dan bahkan dipecat,” katanya kesal.

Pemecatan Aparat Desa Serta BPD Air Bulan ditengarai tidak terlepas dari Tekanan dari Petahana yang kini telah kembali menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati pekan lalu pasca dipimpin Pjs. sebab instruksi pemecatan diketahui datang dari kepala bagian pemerintahan Kabupaten Pulau Taliabu, yakni Amrul Badal.

Hal ini terkonfirmasi jelas dari Sekretaris Desa (Sekdes) bahwa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mendapat SMS langsung oleh kepala Desa (Kades) bahwa Pemecatan Anggota BPD karena perintah langsung dari Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan

Baca Juga :   Polri Peduli Covid-19: Polsek Tanjungpinang Timur Bagikan Ratusan Sembako pada Masyarakat Kurang Mampu

“Sebelumnya itu pak kades pernah SMS, bahwa sebentar merapat ke Rumah karena ada penerimaan gaji, tapi tadi, dia (Kepala Desa) SMS bahwa kalian itu berjuang untuk siapa, karena Aparat Desa sama Ketua BPD sudah dipecat, Kalau tidak percaya, pergi ke Bobong (Ibukota Bupaten Pulau Taliabu) baru tanya pak Amrul. Begitu bahasanya Kades,” ucap Umar mengutip Kata Kades dalam SMS yang dilayangkan kepadanya dan Kepada Ketua BPD.