H.Erwin Yunaz SE.MM ( Wawako Payakumbuh ) : Mengabdi Sepenuh Hati

Payakumbuh,(cMczone.com) – H.Erwin Yunaz SE.MM lahir pada tanggal 21 Oktober 1971 di Kelurahan Nunang Koto nan IV Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh. Ia berasal dari keluarga sederhana dan bersahaja.

Ayahnya Nazarudin Dt. Sati Nan Balapiah (almarhum) seorang tokoh masyarakat dan Ninik mamak terkemuka di Payakumbuh. Pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kodya Payakumbuh, ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) serta pernah pula menduduki beberapa posisi di pemerintahan.

Ibunya bernama Hajjah Juliana seorang wanita yang berpendidikan. Hajjah Juliana berasal dari Jorong Sawah Padang – Nagari Sariak Laweh , Ayah beliau seorang Wali Nagari bernama Datuak Sudu yang terkenal dengan kecerdasan dan ketauladanannya. Seorang yang berpandangan terbuka terhadap modernisasi namun tetap menjunjung tinggi nilai budaya Minang dan Agama Islam.
Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara.

H.Erwin Yunaz SE.MM adalah Wakil Walikota Payakumbuh Periode 2017 – 2022 yang di Lantik bersama Walikota Payakumbuh ( H.Riza Falepi ST.MT )terpilih sejak 23 September 2017.

Baca Juga :   Komisioner KPU Selayar Enggan Berspekulasi Terkait Hasil Pemungutan Suara di TPS

Dalam mendampingi Pak Walikota beliau banyak menuangkan Pemikiran beliau dalam bentuk ide ide yang kreatif dan cemerlang dalam menjalankan roda pemerintahan Kota Payakumbuh dalam satu kerangka ‘ besar ‘ menuju Kota Payakumbuh sebagai ‘ Landmark ‘ nya Provinsi Sumbar . Ibaratnya belum lengkap
orang berkunjung ke Sumbar , kalau belum menginjakkan kakinya di Kota Payakumbuh.

Ketika di jumpai awak media di rumah dinasnya di bilangan Labuah Basilang , Senin sore 11 January 2020 beliau mengatakan ‘ Kita hadir sebagai pemimpin yang dipilih bukan hanya sebagai pengemban amanah , tapi kita harus memberi pesan yang jelas kepada masyarakat bahwa pilihan mereka adalah tepat kepada kami yaitu berupa ‘ Kakok tangan ‘ yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat masa kini dan masa yang akan datang ‘ ujar Pak Wawako yang sangat bersahaja ini.

Selanjutnya beliau mengatakan ‘ Kita harus punya ” daya ungkit ” , contohnya di Bidang Ekonomi kita mendeklarasi Kota Payakumbuh sebagai ‘ City of Rendang ‘ ( Kota Randang.red ) ‘ ujar Pak Wawako ini.

Baca Juga :   Perdamaian Ex Karyawan PT. Pekanbaru Distribusindo Raya Terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Sepihak

Dengan telah di deklarasikannya Kota Payakumbuh sebagai Kota Randang Semenjak Ulang tahun Kota Payakumbuh tahun 2018 , diharapkan kedepan Randang ini bisa menjadi daya ungkit ekonomi Kota secara merata di Kota Payakumbuh.
Di dalam 1 Kg Randang yang sudah jadi memiliki kandungan 60% bumbu ( Bawang, Jahe , Lengkuas , Cabe , dll ) + 40% Daging plus 3 butir kelapa.

Selanjutnya beliau menyampaikan ‘ Tahun 2019 kemaren kita sudah dapat orderan 240 ton Randang untuk jamaah Haji ( walau belum terpenuhi ).
Dari satu orderan saja bisa di kalkulasikan bahwadi betapa potensialnya Randang ini sebagai salah satu potensi meningkatkan ekonomi Kota Payakumbuh Kedepan , karena melibatkan Petani , Peternak , pedagang , dll dan kita menjadi Sentra ( pusat ) nya ‘ Pungkas Pak Wawako bersemangat.

‘ Insyaallah di tahun 2022 nanti UNESCO akan membahas Rendang sebagai ‘ World Intangible Inheritage ‘ ( Warisan Dunia tak benda ) , Bisa di pastikan Payakumbuh sebagai ‘ City of Randang ‘ akan menjadi sorotan Dunia , karena disinilah Sentra Randang tersebut ( Gedungnya di Padang Kaduduak ) dan bisa di manfaat sebagai daya ungkit di bidang Pariwisata ‘ tutur beliau selanjutnya.

Baca Juga :   Soal Pengembalian Insentif Nakes Covid-19 Padang Panjang, Pemerintah Dinilai Tak Akomodatif

Walaupun di dalam menjalankan pemerintahan beliau terkesan ‘ Silence ‘ ( Banyak diam ) , tetapi pada kenyataannya beliau adalah orang yang ‘ berisi ‘ .
Sesuai dengan pepatah Minang yaitu : ‘ Dalamnyo susah di ujak , tingginyo indak tajangkau , kok kancang indak mandahului , kok tajam indak malukoi, kok santiang indak manggurui ‘.

Lahir dari keluarga yang menjunjung tinggi adat dan ugamo , beliau selalu berpegang dengan petuah yang di sampaikan oleh ayah beliau yang seorang tokoh adat terkemuka di kota Payakumbuh dan ibu beliau yang berpendidikan.

Pun dalam mengemban amanah dari masyarakat Kota Payakumbuh beliau mempunyai 3 Pilar /konsep sehingga beliau sangat di cintai warga Kota , adapun 3 konsep itu adalah : Mendengar , memberi solusi dan menghibur ‘ tutupnya.

Penulis : Sukrianto