Belasan Hektar Lahan Terbakar di Sei Toca, DPKP Turunkan 4 Mobil Damkar

Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Lebih kurang 15 hektar lahan perkebunan terbakar di Jalan Panglima Dompak (Sei Toca), Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (5/2/2021) pukul 11.18 WIB.

Mendapat laporan adanya kebakaran lahan dari seorang warga bernama Subiarno, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang, Hantoni, S.Sos, M.Si, langsung menurunkan 4 Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan 1 satu mobil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Personil yang diturunkan dari Pos SKB 12 anggota, Pos Dompak 6 anggota, Pos Bincen 6 anggota dan BPBD 3 anggota,” kata Hantoni.

Hantoni mengatakan, bahwa ketika mendapatkan laporan dari warga adanya kebakaran lahan melalui telepon, anggota langsung persiapan menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Baca Juga :   Nadiem Beri Keringanan Biaya Kuliah, Syarat dan Ketentuan Berlaku

“Yang ditugaskan Pos Dompak, 30 menit anggota Pos Dompak menuju TKP langsung melihat bahwa api cukup besar sehingga mengontak Pos SKB dan Pos Bincen,” ujar Hantoni.

Kemudian, lanjut Hantoni, anggota melakukan penyemprotan dengan menggunakan 12 gulung selang dengan panjang masing-masing 10 meter.

Setibanya di tempat kejadian atau lokasi kebakaran, anggota langsung melakukan pemadaman dengan menggunakan selang dan ada juga yang manual.

“Karena akses kebakarannya atau TKP-nya agak kedalam dan ada yang di jalan, maka sedikit lama anggota memadamkan. Namun Alhamdulillah, sekitar pukul 16.45 WIB, lahan tersebut padam apinya. Kerugian lebih kurang 15 hektar lahan hangus terbakar dan tidak ada korban jiwa,” jelas Hantoni.

Baca Juga :   Gunakan Hak Pilih, Gubernur Riau Nyoblos di TPS 21 Kelurahan Wonorejo Marpoyan Damai Pekanbaru

Diketahui, bahwa pemilik lahan yang terbakar tersebut adalah :

Aliang +- 4 hektarĀ 

Asiong +- 3,5 hektar

Suban 4 hektar

Subiarno 3,5 hektar.

Hantoni juga menghimbau, agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membakar sampah di sekitar lahan dan tidak membakar lahan.

“Apa lagi di situasi cuaca ekstrim, angin kencang dan cuaca panas seperti saat ini,” kata Hantoni.

Editor : Budi Adriansyah