Ansar Ahmad : Kepri Memiliki Indeks Demokrasi Terbaik Setelah Jakarta dan Kaltara

Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, hari ini, Minggu (28/3/2021) bersilaturahmi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepri. 

Dalam kunjungan tersebut, Ansar disambut langsung oleh Ketua Bawaslu Kepri, Muhammad Sjahri Papene, dan anggota.

“Bawaslu Kepri sangat luar biasa. Dalam suasana penuh kehangatan saya paparkan tentang rencana kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang,” kata Ansar usai bersilaturahmi dengan Bawaslu pada wartawan.

Dalam silaturrahmi tersebut, Ansar juga menjelaskan tentang persoalan infrastruktur maupun ekonomi yang merupakan landing point penting bagi program recovery economy di Kepri.

Baca Juga :   Keinginan Masyarakat Karimun Akan Diperjuangkan ke Tingkat Pusat

“Persoalan-persoalan politik juga kami kemukakan, yang mana Bawaslu punya kontribusi cukup besar dalam menaikkan angka indeks demokrasi di daerah kita,” ujar Ansar.

Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, kata Ansar, dengan indeks demokrasi sebesar (81,64), Kepri merupakan salah satu dari tiga provinsi yang memiliki indeks demokrasi terbaik di tanah air setelah Jakarta (88, 29) dan Kalimantan Utara (83, 45).

“Indeks demokrasi memberikan gambaran demokrasi yang kompleks, dimana indikator dengan capaian tinggi dan rendah tersebar di semua aspek. Hal ini membuat karakterisasi kondisi demokrasi di Kepri sebagai baik atau buruk menjadi sulit,” jelas Ansar.

Selain itu, lanjut Ansar, demokrasi juga ditandai oleh volatilitas yang cukup tinggi, khususnya terkait pemenuhan hak-hak politik dan kinerja lembaga demokrasi.

Baca Juga :   Kepsek SMA N7 Muarojambi Bungkam,Terkait Perkejaan Bangunan Disekolahnya Tanpa Papan Informasi

“Tapi hari ini bisa kita saksikan betapa kinerja lembaga demokrasi di daerah kita cukup baik. Dan tentu saja raihan hari ini perlu diapresiasi oleh semua pihak sebagai sebuah prestasi daerah yang membanggakan,” pungkas Ansar.

Editor : Budi Adriansyah