Muaro Jambi, (cMczone.com) – Warga Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi keluhkan aliran listrik sering mati dan tidak stabil, dalam satu hari bisa 1 sampai 3kali mati, ini terjadi mulai dari awal umat muslim menjalankan ibadah puasa dan sampai sekarang Bahkan kondisi ini membuat warga resah terutama bagi yang sedang menjalan kan ibadah puasa dan juga warga pelaku UMKM yang merasa rugi karna tidak bisa beraktifitas karna mati lampu. Selain itu juga dengan sering mati lampu dan voltase yg tidak stabil mengakibatkan PDAM TANJUNG tidak dapat beroperasi seperti biasa memenuhi pasokan air ke warga, Senin 17/5/2021
Saat dijumpai awak media Romo (45) warga Tanjung ulu Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi mengungkapkan” karna mati lampu dagangan saya sepi, apa lagi malam hari karna kami tak punya genset dan pembeli pun tidak keluar rumah kalau lampu mati.dan juga semenjak listrik begini air pun kami harus nimba di sumur tetangga karna air PDAM tidak ngalir keluhnya yang diamini warga lain Ia juga mempertanyakan kinerja PLN wilayah Kumpeh yang dinilai kurang profesional dalam menanggulangi masalah ini pasalnya listrik sering mati pembayaran makin besar/mahal. Hal senada juga di ungkapkan MARTIN (35) operator PDAM Tanjung, katanya Ia kerap kali menjadi tumpuan warga melalui media sosial FB yang protes masalah air PDAM tidak jalan yang semua itu diakibat kan oleh mati lampu dan tidak stabilnya voltase listrik yg membuat motor pompa PDAM hangus apabila di operasikan. Menurut keterangan warga lain listrik mati dan kurang voltase bukan siang hari saja malam hari pun begitu. Harapan warga mohon kepada PLN untuk merealisasi masalah ini jangan sampai berlarut.
Saat dikonfirmasi langsung media ini PLT Camat Kumpeh Suharyanto tanggapannya terkait seringnya pemadaman lampu oleh PLN dalam Kecamatan Kumpeh,” kita akan Surati langsung PLN Rayon Telanai terkait lampu yang sering padam, bukan hanya masyarakat saja yang terkena dampaknya kita juga di pemerintahan kena dampak nya. dalam waktu dekat akan kita Surati PLN, Pungkasnya.
(Edi)
