cMczone.com– Diksi (pernyataan) Bupati Safarudin pada salah satu momen debat sesi pertama (3/11) yang digelar KPUD 50 Kota mendapatkan cibiran dari Warga Nenan, Kenagarian Maek, Kecamatan Bukik Barisan.
Warga Nenan tersebut terlihat sedang berboncengan sepeda motor terabas dan yang berada di jok belakang mengambil video, Kamis 14/11.
Terlihat jalan yang dilalui merupakan jalan setapak, padahal jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar Jorong dan menjadi jalan satu-satunya akses Warga Nenan.
Video tersebut diambil dengan durasi ±7 Menit dan yang terlihat hanya jalan setapak.
Dalam video tersebut, terdengar sang pengambil video mengatakan.
“Assalamualaikum Pak Bupati, seperti inilah jalan kami pak, belum merdeka kami pak,” katanya di awal Video.
“Jangan bapak katakan semua jalan di Limapuluh Kota ini sudah diaspal, ini kampung Pak Bupati, coba bapak lihat medannya pak, mana aspalnya Pak, kami sejak tahun katumba (sejak dahulu) belum pernah dapat aspal pak, tidak usah lagi bapak membodoh-bodohi rakyat lagi pak, rakyat Pak Bupati sudah pintar pak,” tukuknya dalam video.
“Bapak bilang 2 periode-2 periode, tapi periode pertama saja tidak bapak lakukan (perbaikan jalan), menjerit rakyat pak, “jan baduto-duto juo pak” (jangan berdusta), seperti lagi mungkin kami pakai “kudo boban” (kuda beban),” katanya lagi yang sudah nampak kesal.
“Tengoklah kami pak Bupati, Datuak Bandaro Saffarudin (lihatlah Pak Bupati), inilah jalan yang kami tempuh setiap hari, kata bapak jalan sudah sukses diperbaiki, sukses apa ini pak?,” Ulangnya.
“Masih ado tobek pak (kolam ditengah jalan),” imbuhnya.
Katanya lagi, jalan setapak penghubung antar Jorong tersebut (Nenan) sepanjang ± 7 Km dan kiri-kanan jalan masih hutan belantara yang lebat, “menakutkan” bagi yang pertama melalui jalan ini.
Dokumentasi video yang direkam Warga Nenan tersebut tentu menguak fakta tentang “kebohongan” Bupati Saffarudin yang mengatakan sejak 2021 (Periode pertama menjadi) sudah mulai membangun Infrastruktur pedesaan dan menyatakan sudah semua jalan di aspal? Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Saffarudin saat debat session pertama.
Saat debat pada sebuah segmen, moderator memberikan kesempatan pada paslon nomor urut 1 (Deni-Riko) untuk menyampaikan solusi terkait pembangunan Infrastruktur pedesaan yang belum merata,
“Sebenarnya paslon Deni-Riko hadir untuk menjawab itu (perbaikan infrastruktur pedesaan), kami banyak mendapat keluhan dari Warga Galugur yang jauh-jauh datang kepada kami pada suatu malam, lalu ada warga Nenan dan Lareh Sago Halaban yang mengeluhkan hal yang sama (jalan rusak), Insyaallah untuk mengatasi Infrastrukur pedesaan, Deni-Riko jawabannya,” kata Calon Bupati Nomor Urut 1, Deni Asra-Riko Febrianto.
Selanjutnya paslon 2, Bupati Incumbent Saffarudin diminta menangggapi, dengan “percaya diri,” Saffarudin menanggapi,
“Berkaitan dengan pembangunan Infrastruktur pedesaan, satu-satunya yang menjadikan Nagari sebagai poros pembangunan daerah adalah kami (Safarudin-Darman), kami sudah memulai sejak tahun 2021, tidak ada lagi jalan yang tidak bisa ditempuh, sampai ke Pelosok Galugur sana, sampai ke Pelosok Nenan sana. Itu tanda kepedulian kami kepada masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok pedesaan, itu bukti kami yang mempunyai tagline membangun dari Pinggir,” kata Saffarudin.
Walau mendapatkan “siuuuu” dan sindiran “bohong, bohong!” dari penonton, namun Saffarudin tidak ambil peduli?.
Dan Pernyataan Safarudin diatas itulah yang dikatakan Bohong oleh Warga Nenan yang mengambil Video dokumentasi.
(tim)