Dampak Disegelnya Cafe di Kawasan Ngalau Payakumbuh, Hampir 40-an Orang Jadi Pengangguran

cMczone.com– Peristiwa disegelnya AWK Cafe Ngalau Indah oleh Wako Payakumbuh Kamis 17/4 Dinihari ternyata membawa dampak ekonomi bagi tenaga kerja yang kadung menggantungkan hidup disana.

Setidaknya 40-an orang pekerja internal dan eksternal AWK Cafe hari ini terpaksa jobless (menganggur) alias tidak ada pendapatan lagi akibat tindakan terburu-buru Walikota baru Payakumbuh, Dr.Zulmaeta.

Dr.Zulmaeta menuding AWK Cafe melanggar perda Kota Payakumbuh hingga menurunkan “tangan besi” dengan menutup “kran” rejeki warganya, konyolnya tanpa SP (Surat Peringatan) terlebih dahulu.

Padahal AWK Cafe sudah beroperasi sejak setahun yang lalu dan mematuhi tidak beroperasi selama ramadhan (30 Hari), namun pihak pengelola tetap memberikan gaji penuh selama 1 bulan.

Baca Juga :   Terpilih Menjadi Ketua BAWASLU Tanjabtim, Ini Kata Tarmuzi

AWK Cafe baru beroperasi lagi pada lebaran kedua (2/4), tepat 15 hari beroperasi tanggal 17/4 ditutup “paksa” oleh Pemko Payakumbuh.

Menurut pekerja, “jika benar AWK cafe tidak berizin, kenapa tidak sejak tahun lalu disegel, kenapa disaat kami sudah sangat dibantu dengan diberikannya pekerjaan kepada kami, tempat kami menggantungkan hidup itu ditutup paksa oleh pemimpin yang kami pilih saat pilkada, menyesal kami memilihmu,” sergah salah seorang pekerja yang tampak SS (Susah Hidup).

Senada dengan pekerja, sekira 15-an pemuda tempatan yang biasa beroperasi sebagai petugas parkir, kebersihan dan keamanan turut  mengeluhkan hal yang sama.

“Biasanya kami yang mengatur parkir dan keamanan, dari situ kami mendapatkan jasa, tapi sekarang ditutup Walikota,” Keluh mereka, yang mengaku juga sebagai konstituen Dr.Zulmaeta, Sang Walikota baru terpilih.

Baca Juga :   Akses Jalan di Malo Tantan di Landa Banjir Melanda Kemacetan Menuju 4 Desa Kec.Nalo Tantan Kab.Merangin

“Kami meminta Walikota untuk mempertimbangkan lagi penyegelan AWK Cafe, jika memang ada yang dilanggar seharusnya kan bisa di SP dulu atau di sangsi dulu, bukan langsung disegel,” tukuk mereka.

Dari data yang dihimpun media ini, ada sebanyak 15 orang (berkeluarga) dan 5 orang (belum berkeluarga) yang bekerja setiap hari didalam Cafe.

Selanjutnya ada 15 orang (Berkeluarga) warga tempatan yang bekerja eksternal sebagai petugas parkir, kebersihan dan keamanan.

tim