cMczone.com, BANGKINANG- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang memanfaatkan lahan kosong di area kebun Lapas untuk kegiatan penanaman bibit kelapa sawit. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian dilaksanakan oleh pihak Lapas, Kamis (07/08/2025).
Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Rudinur menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan kosong ini tidak hanya bertujuan untuk menghijaukan lingkungan, tetapi juga untuk memberikan bekal keterampilan kepada WBP agar lebih siap kembali ke masyarakat.
“Kami manfaatkan beberapa lahan kosong di dalam Lapas sebagai sarana pelatihan bercocok tanam. Kali ini, kami fokus pada penanaman kelapa sawit sebagai bagian dari pembinaan kemandirian. Harapannya, WBP bisa memiliki keterampilan yang bermanfaat saat bebas nanti,” ujar Rudinur.
Lebih lanjut, Rudinur mengatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan Lapas yang produktif.
“Kegiatan seperti ini memberi nilai tambah, baik bagi para WBP maupun petugas. Selain itu, hasil dari pelatihan ini juga bisa dimanfaatkan secara langsung oleh dapur Lapas ataupun dibagikan kepada petugas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bangkinang, Alexander Lisman Putra, menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan kegiatan pembinaan berbasis kemandirian di lingkungan Lapas. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan WBP melalui pelatihan-pelatihan produktif seperti budidaya kelapa sawit.
“Lapas bukan hanya tempat menjalani pidana, tetapi juga tempat pembinaan. Salah satu bentuk nyatanya adalah melalui pelatihan pertanian seperti ini. Ke depan, kami akan terus mengoptimalkan lahan yang ada untuk kegiatan produktif dan bermanfaat,” tegas Kalapas.
Alexander juga menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai instansi teknis, termasuk Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, guna memberikan pelatihan yang lebih terarah dan berkelanjutan kepada para WBP.
“Kami akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kampar, khususnya dinas-dinas teknis, agar para WBP mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan dunia kerja,” tutupnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para WBP tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan keterampilan hidup yang dapat membantu mereka lebih mandiri dan produktif setelah kembali ke masyarakat.