Opini : Kader HMI Harus Jadi Garda Depan Dalam Edukasi Etika Perjuangan Ditengah Maraknya Praktik Politik Uang Dan Gerakan Peduli Lingkungan Berbasis NDP

cMczone.con , Sumbar 8 September 2025 – Yuda Varizal peserta Advanced Training (Latihan Kader III) HMI Badko Sumatra Barat menyampaikan pandangannya mengenai nilai tauhid dalam **Nilai Dasar Pergerakan (NDP)** sebagai landasan etika perjuangan di tengah maraknya politik uang di Indonesia. Menurutnya, konsep tauhid, yang menempatkan Allah sebagai pusat kebenaran dan tujuan, secara fundamental bertentangan dengan praktik politik uang.

“seperti yanv kita ketahui Politik uang adalah wujud dari materialisme dan pragmatisme yang menempatkan harta dan kekuasaan sebagai tujuan utama, bukan lagi kebenaran dan keadilan,” ujar Yuda.

Ia menekankan bahwa tauhid mengajarkan bahwa setiap tindakan, termasuk dalam politik, harus diniatkan untuk mencapai ridha Allah. Hal ini berarti perjuangan harus bersih dari segala bentuk suap atau korupsi, karena tindakan tersebut adalah bentuk penyembahan terhadap materi. Dengan menjadikan tauhid sebagai basis etika, seorang pejuang tidak akan mudah tergoda oleh iming-iming uang, karena ia meyakini bahwa kekuatan sejati berasal dari Allah, bukan dari tumpukan harta.

“Dengan berpegang teguh pada tauhid, kita akan melihat politik bukan sebagai ajang untuk mencari kekayaan, melainkan sebagai sarana untuk menegakkan keadilan dan kebenaran,”lanjut Yuda.

Baca Juga :   DPRD Pekanbaru Dapat Tunjangan Transportasi Rp17 Juta/Bulan, Enak Ya..

Ia berharap, melalui pemahaman yang mendalam tentang NDP, para kader dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengikis budaya politik uang dan mengembalikan marwah perjuangan yang berlandaskan moral dan etika.Dengan demikian, cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur bisa terwujud.

quran surat Fussilat ayat 30 juga memiliki korelasi kuat dengan etika perjuangan, terutama di tengah maraknya politik uang di Indonesia, karena ayat ini berbicara tentang istiqamah (keteguhan pendirian) dalam beriman.

Ayat ini berbunyi, “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.'”

Ayat ini memberikan landasan etis yang kuat bagi para pejuang, khususnya di ranah politik. adapaun penjelasannya yaitu Pernyataan Tauhid sebagai Fondasi, Pentingnya Istiqamah dan motivasi spiritual yang jauh lebih bernilai daripada iming-iming materi dari politik uang.

Baca Juga :   Miris Melihat Kehidupan Kimkay, Yudi Iskandar Berikan Bantuan

Dengan demikian, Fussilat ayat 30 mengajarkan bahwa perjuangan yang benar adalah perjuangan yang dilandasi tauhid dan istiqamah, bukan oleh nafsu dan materi. Etika ini menjadi tameng ampuh untuk melawan praktik politik uang yang merusak, karena ia menempatkan integritas moral di atas segalanya.

Menyoroti krisis lingkungan yang melanda Indonesia dan mengaitkannya dengan nilai-nilai inti dalam Nilai Dasar Perjuangan (NDP). Menurut Yuda, kader HMI memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk merumuskan strategi gerakan yang berlandaskan pada prinsip keadilan dan kebebasan guna mengatasi krisis ini.

Keadilan Lingkungan sebagai Keadilan Sosial

Yuda menjelaskan bahwa krisis lingkungan, seperti banjir, deforestasi, dan polusi, bukanlah isu sektoral, melainkan masalah keadilan yang mendalam. “di dalam NDP menekankan keadilan sebagai ruh utama perjuangan. Dalam konteks lingkungan, ini berarti keadilan lingkungan, di mana hak setiap individu untuk hidup dalam lingkungan yang sehat harus terpenuhi,” ujar Yuda.

Ia menambahkan, dampak kerusakan lingkungan sering kali paling parah dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan. Oleh karena itu, Yuda menegaskan bahwa perjuangan lingkungan adalah bagian integral dari perjuangan untuk keadilan sosial. Gerakan kader harus fokus pada advokasi kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan dan menuntut pertanggungjawaban dari korporasi atau pihak-pihak yang merusak lingkungan tanpa memperhatikan dampaknya pada masyarakat.

Baca Juga :   Padang KLB Corona, Donal Ardi: Keselamatan Diri Lebih Penting!

Kebebasan: Kebebasan dari Perusakan Lingkungan

Yuda menafsirkan nilai kebebasan dalam NDP sebagai kebebasan dari segala bentuk eksploitasi dan perusakan. “Kebebasan sejati tidak hanya berarti kebebasan politik, tetapi juga kebebasan untuk hidup tanpa ancaman polusi dan bencana lingkungan,” tuturnya.

Ia mengusulkan agar kader HMI merumuskan strategi gerakan yang berfokus pada Edukasi dan Kesadaran Publik, Advokasi Kebijakan yang pro terhadap lingkungan, Literasi Hijau dengan Mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam kurikulum pendidikan formal maupun informal di kalangan kader dan masyarakat.

“Dengan menginterpretasikan nilai keadilan dan kebebasan dalam bingkai krisis lingkungan, kader HMI dapat menjadi garda terdepan dalam merumuskan solusi konkret dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia yang lebih hijau,” pungkas Yuda.