Pekanbaru – cMczone.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Provinsi Riau. Dalam operasi yang berlangsung Senin malam (3/11/2025) itu, tim KPK mengamankan Gubernur Riau Abdul Wahid bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau serta pihak swasta.
Informasi yang diperoleh cMczone.com menyebutkan, OTT dilakukan terkait dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Riau. Dari hasil operasi tersebut, penyidik KPK turut menyita sejumlah uang tunai dalam pecahan rupiah dan valuta asing dengan nilai diperkirakan lebih dari Rp1 miliar.
Pada Selasa pagi (4/11/2025), Abdul Wahid terlihat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB dengan pengawalan ketat. Ia langsung digiring ke ruang pemeriksaan untuk menjalani klarifikasi awal.
“Benar, KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Riau dan Jakarta. Saat ini, para pihak yang diamankan sedang diperiksa tim penyidik,” ujar Juru Bicara KPK, Ali Fikri, kepada awak media, Selasa siang.
KPK belum merinci siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, lembaga antirasuah itu menyatakan akan mengumumkan hasil pemeriksaan dan status hukum para pihak yang diamankan dalam konferensi pers resmi pada Rabu (5/11/2025).
Diketahui, Abdul Wahid baru menjabat sebagai Gubernur Riau sejak Februari 2025, menggantikan pejabat sebelumnya melalui hasil pemilihan kepala daerah. OTT ini menjadi catatan kelam bagi Provinsi Riau, yang sebelumnya juga sempat mencatat kasus serupa terhadap dua gubernur pendahulunya.
Sejumlah pengamat menilai, operasi tangkap tangan ini menunjukkan masih lemahnya sistem pengawasan internal di pemerintahan daerah.
KPK diharapkan tidak hanya menindak, tetapi juga memperkuat pencegahan agar praktik korupsi di Riau tidak menjadi “tradisi” yang berulang.
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih berupaya mengonfirmasi pejabat terkait di Pemerintah Provinsi Riau, termasuk Kepala Dinas PUPR, Sekretaris Daerah, serta pihak-pihak lain yang disebut ikut diamankan dalam operasi tersebut






