Pelatihan Pembesaran Ayam Petelur untuk WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru: Upaya Meningkatkan Kemandirian dan Keterampilan

cMczone.com, PEKANBARU – Peningkatan kapasitas diri melalui pelatihan keterampilan merupakan salah satu upaya strategis dalam membekali individu agar siap menghadapi tantangan hidup setelah masa pembinaan, termasuk bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Meski berada dalam ruang terbatas, WBP tetap memiliki hak untuk memperoleh pelatihan yang relevan dan aplikatif.

Sebagai bentuk komitmen terhadap program pembinaan kemandirian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru menyelenggarakan Pelatihan Pembesaran Ayam Petelur pada Rabu (30/07/2025). Kegiatan pelatihan ini berlangsung di Aula Lapas Pekanbaru dan mendapat sambutan antusias dari para warga binaan. Sebelum mengikuti pelatihan, para peserta terlebih dahulu melalui tahap asesmen untuk mengidentifikasi minat dan potensi mereka di bidang peternakan.

Baca Juga :   Syafari Ramadhan, Bupati Muaro Jambi Santuni Anak Yatim Piatu

Instruktur yang ditunjuk berasal dari kalangan profesional bersertifikasi yang memiliki pengalaman praktis dalam industri peternakan ayam petelur. Materi pelatihan dirancang komprehensif, meliputi teknik pembesaran ayam petelur, manajemen pemeliharaan harian, pemberian pakan dan nutrisi, pengendalian penyakit melalui vaksinasi dan pemberian vitamin, serta strategi produksi pakan alternatif yang efisien.

Salah satu warga binaan menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya terhadap pelatihan ini. “Kami merasa bersyukur diberikan kesempatan untuk belajar keterampilan yang bisa kami gunakan saat bebas nanti. Pelatihan ini memberikan ilmu baru tentang cara membesarkan ayam petelur secara profesional,” tuturnya.

Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari program pembinaan kemandirian yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. “Tujuan pemasyarakatan adalah membentuk warga binaan menjadi pribadi yang utuh, menyadari kesalahan, dan mampu mandiri setelah menjalani masa hukuman. Melalui pelatihan seperti ini, kami berharap mereka bisa memiliki keahlian yang berguna dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah bebas nanti,” ujarnya.