Pemerintah daerah dorong promosi budaya Batak dan infrastruktur pendukung jelang akhir tahun.
Parapat – cMczone.com | Jumat, 7 November 2025
Menjelang akhir tahun, geliat pariwisata di kawasan Danau Toba kembali meningkat signifikan.
Data Dinas Pariwisata Sumatera Utara mencatat lebih dari 60 ribu wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mengunjungi kawasan Parapat dan Balige selama dua pekan terakhir.
Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Hadi Siahaan, mengatakan peningkatan kunjungan ini terjadi berkat promosi budaya dan festival tahunan “Toba Harmony”.
“Kami ingin wisata di Danau Toba tak hanya soal pemandangan, tapi juga pengalaman budaya Batak yang hidup,” ujarnya.
Pemerintah juga mempercepat pembangunan akses jalan dari Bandara Silangit ke Balige dan revitalisasi dermaga Ajibata untuk memperlancar transportasi antar pulau.
Sejumlah pelaku UMKM di kawasan wisata mengaku omzet mereka naik dua hingga tiga kali lipat dibanding bulan sebelumnya.
Wisatawan asal Malaysia, Tan Wei, mengatakan:
“Saya datang ke Toba karena alamnya indah dan orang-orangnya ramah. Tapi yang paling menarik adalah musik dan tarian Batak, sangat unik.”
Analisis Kontekstual:
Sektor pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi baru Sumatera Utara.
Namun, keberlanjutan menjadi tantangan utama. Pengelolaan limbah, pelestarian budaya lokal, dan pemerataan manfaat bagi warga sekitar harus dijaga agar Danau Toba tak hanya jadi destinasi, tapi warisan dunia yang berkelanjutan.
Catatan Redaksi cMczone.com:
Danau Toba bukan hanya permata alam, tapi cermin kebersamaan manusia dengan ciptaan Tuhan.
Ketika wisata membawa kesejahteraan tanpa merusak nilai dan budaya, di sanalah letak makna pembangunan yang sesungguhnya.







