Cadangan beras, cabai, dan gula diperkuat; operasi pasar digelar serentak di 29 provinsi.
Jakarta – cMczone.com | 21 November 2025
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, serta Perum Bulog membentuk satuan tugas khusus untuk menjaga stabilitas harga pangan di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil karena setiap akhir tahun permintaan sejumlah komoditas—terutama beras, cabai, dan gula—cenderung melonjak dan memicu fluktuasi harga di pasaran.
Dalam rapat koordinasi nasional hari ini, Menteri Perdagangan menyebutkan bahwa stok beras nasional berada pada posisi aman, yakni lebih dari 1,3 juta ton cadangan pemerintah. Namun ia mengakui bahwa distribusi antar-daerah masih menjadi tantangan, terutama ke wilayah timur Indonesia.
“Kita punya stok cukup, tetapi distribusi yang harus diperkuat. Tidak boleh ada spekulan yang memainkan harga,” tegasnya.
Pemerintah juga menyiapkan skema intervensi cepat berupa operasi pasar besar-besaran di 29 provinsi. Komoditas yang diprioritaskan adalah beras SPHP, minyak goreng, gula pasir, dan cabai merah. Operasi pasar ini digelar bekerja sama dengan pemerintah daerah dan asosiasi pedagang.
Kepala Badan Pangan Nasional menambahkan bahwa pihaknya kini memakai sistem pemantauan digital berbasis lokasi pasar untuk mendeteksi kenaikan harga harian.
“Kalau ada kenaikan tidak wajar di suatu wilayah, within 24 hours kita intervensi,” ujarnya.
Pelaku usaha retail modern menyambut positif langkah ini. Mereka menilai stabilitas harga menjelang Nataru krusial karena periode ini merupakan musim belanja tahunan. “Konsumen cenderung belanja besar. Jika harga naik tajam, penjualan bisa turun dan pedagang kecil ikut tertekan,” ujar Ketua Asosiasi Retail Nasional.
Namun sejumlah ekonom memperingatkan bahwa operasi pasar saja tidak cukup. Mereka menilai inflasi pangan di Indonesia bersifat struktural akibat tata niaga yang panjang, infrastruktur distribusi terbatas, serta ketergantungan pasokan beberapa komoditas dari daerah tertentu. Ketika curah hujan ekstrem terjadi, pasokan bisa langsung terganggu.
Di sisi lain, pemerintah juga memonitor isu impor beberapa komoditas sensitif seperti bawang putih dan gula industri. Insentif untuk petani hortikultura sedang dibahas agar produksi tetap stabil meski memasuki musim hujan.
Sementara itu, di beberapa daerah produsen seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat, petani melaporkan bahwa panen padi dan cabai akhir tahun ini relatif baik meski curah hujan meningkat. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga pasokan nasional.
Stabilitas pangan adalah indikator langsung dari stabilitas sosial. Harga pangan yang tak terkendali bisa memicu keresahan masyarakat, terutama di wilayah perkotaan. Pemerintah harus memastikan distribusi lancar, terutama antardaerah yang selama ini menjadi sumber gejolak harga. Reformasi tata niaga pangan tetap menjadi pekerjaan besar.
Catatan Redaksi cMczone.com
Pangan bukan sekadar komoditas. Ia adalah hak dasar rakyat. Menstabilkan harga berarti menjaga martabat keluarga-keluarga kecil di seluruh negeri.







