Kombesgor Kepri Ajak Masyarakat Olah Sampah dengan Prinsip 3R

Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pertama kali ditetapkan pada tahun 2005 tepat setelah terjadinya tragedi longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, pada tanggal 21 Februari.

“Mengenang tragedi tersebut, kami sebagai bagian dari sekian banyak kelompok pecinta lingkungan tidak berhenti cukup di sini saja atau euforia sesaat. Kami senantiasa terus melakukan upaya-upaya pencegahan, pemanfaatan kembali atau pengolahan kembali limbah sampah seperti yang kita kenal dengan istilah 3R (Reduce, Reuse, Recicly),” ujar Sekretaris Umum Komunitas Bersama Gotongroyong (Kombesgor) Kepulauan Riau (Kepri), Hadi Mulyanto, Minggu (28/2/2021).

3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan prinsip yang digunakan untuk membantu mengatasi dan mengurangi limbah yang dihasilkan manusia.

Reduce, berarti mengurangi. Reduce merupakan prinsip dalam pengolahan limbah yang bertujuan untuk meminimalisir atau mengurangi barang-barang yang digunakan dalam kehidupan sehari hari yang dapat menghasilkan sampah atau limbah.

Baca Juga :   Dede Farham Aulawi " Berhentilah Memprovokasi Masyarakat Dengan Kebohongan dan Kecurangan*

Karena semakin banyak barang-barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maka akan semakin banyak juga sampah yang diperoleh. Contohnya, yaitu mengurangi pemakaian kertas dalam mengirim surat dengan menggunakan email untuk mengirim surat.

Reuse, berarti memakai/menggunakan kembali. Reuse merupakan prinsip dalam pengolahan limbah yang bertujuan untuk menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan agar mengurangi sampah/limbah dari barang tersebut. Contohnya, yaitu menggunakan tas keranjang apabila ke pasar dari pada kantong plastik agar sampah yang dihasilkan tidak terlalu banyak.

Recycle, berarti mendaur ulang. Recycle merupakan prinsip dalam pengolahan limbah yang bertujuan untuk mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak bisa digunakan lagi seperti sampah organik maupun non organik. Contohnya, yaitu kemasan plastik didaur ulang menjadi tas atau dompet, gelas minuman di daur ulang menjadi keranjang tempat air minum.

Baca Juga :   Ansar Ahmad : ASN Jadi Role Model Pencegahan Covid-19

“Kami khususnya dari organisasi Kombesgor Kepri yang awalnya fokus di bidang Gotongroyong sampah-sampah yang berserakan di setiap penjuru Kota Tanjungpinang, kini sedikit menggeser pola penanganan dengan salah satunya membentuk Bank Sampah yang kebetulan kami beri nama Bank Sampah Kombesgor,” ungkap Hadi.

Hadi menjelaskan, bahwa Bank Sampah Kombesgor menampung segala macam limbah sampah bernilai ekonomis, seperti kardus, kertas HVS bekas, botol air mineral dan lain-lain untuk ditabung. Kemudian bisa ditukar menjadi Sembako, uang dan token listrik.

“HPSN kita peringati setiap tanggal 21 Februari, kiranya tidak hanya dijadikan momentum seremoni saja melainkan menumbuhkan kepedulian kita semua untuk menangani sampah. Mulai dari sampah rumah tangga, memilah sampah untuk ditabung di bank-bank sampah terdekat yang kebetulan di Tanjungpinang sendiri sudah banyak bank-bank sampah yang berdiri, misalnya Bank sampah Cermai, Bank Sampah Kuantan Bestari dan Bank Sampah Kombesgor,” kata Hadi.

Baca Juga :   Operasi Ketupat Seligi 2020 Dimulai, Polres Tanjungpinang Siapkan 7 Posko

Koordinator Bidang Sosial Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Tanjungpinang ini mengatakan, bahwa penanganan sampah adalah kerja bersama dari hulu hingga hilir, TPA adalah tindakan akhir dari penanganan sampah.

“Namun bila kita rajin memilah, setidaknya ribuan hingga jutaan ton sampah bisa kita manfaatkan kembali baik menjadi kerajinan atau didaur ulang,” tutur Hadi.

Pada momentun ini, lanjut Hadi, sebagai peserta pada kegiatan HPSN yang baru saja dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Hj. Marlin Agustina, Kombesgor mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang telah memfasilitasi kegiatan edukasi soal penanganan sampah kepada masyarakat, sehingga berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

“Semoga kedepan kita semakin peduli terhadap penanganan sampah mulai dari pengurangan, pemanfaatan kembali atau daur ulang. Salam 3R,” pungkas Hadi.

Editor : Budi Adriansyah