Rindu, Pergi Untuk Kembali Oleh – Yunita Laiya

Sula,(cMczone.com) – Sebuah Puisi yang menyentuh hati, sosok kerinduan perantau perempuan yang merindukan seorang ibu yang selalu bersujud dan melantunkan Do’a untuk anaknya di perantauan yang mengais rejeki.

Bagai berjalan di atas bara api yang memerah.
Kutapaki jalan setapak berkirikil.
Maksud hati menemukan muara untuk menuju samudera.
Ingin rasanya ku mengarunginya hingga ke seberang sana .
Yang entah itu dimana.
Tak peduli seberat apa rasa rindu kelak.
Meski ku tahu akan ada Segelintir petir rindu yang akan ku pendam dihati.
Namun doa semengalir lautan yang senantiasa ku panjatkan selalu.
Karena kedua tangan ini tak pernah malu menengadah di hadapannya.
Tangan ini pantang untuk menengadah selain dia.
Karena Tuhan telah menaburkan rejeki d segala penjuru bumi.
Bagiku setiap tempat memiliki rejeki yang berbeda.
Kuingin jemput rezkiku di sebrang sana meski karang yg kulalui menertawai lemahku.
Tapi tekad dan yakinku menyangkal itu.
Kini, di sini, di pulau kecil ini ku labuhkan harapan dan mimpiku.
Ibu, jangan pernah berhenti meminta kepadanya.
Karena ocehan d ujung sujudmu pasti di dengarkan olehnya.
Jangan pernah bersedih hati saat purnama telah silih berganti.
Kuingin menemuimu lagi saat bekalku cukup kumakan 1 dan kubagikan 9.
Sekarang jarak bukanlah halangan tuk terus bersemayam.
Dan waktu bukanlah rintangan tuk terus bercengkraman.
Karena engkaulah aku pergi dan karena engkau pulalah aku kembali.

Sula, 26 September 2021.