Muaro Jambi,(cMczone.com) – Proyek IPAL Puskesmas Tanjung sudah beberapakali diberitakan Oleh media ini dan menjadi sorotan ketua DPD PUSPA RI (Pusat Studi Pembangunan Republik Indonesia) Provinsi Jambi Ariyan Arifin sebelumnya , Minggu 14/11/2021
media cmczone.com mengirim pesan via WhatsApp minta tanggapan terkait berita IPAL Puskesmas Tanjung, Plang Merek yang tidak sesuai dengan LPSE Kab, Muaro Jambi dan pipa yang digunakan, Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) Jonni SKM.MKM, Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi menjelaskan, baik terkait pagu anggaran, kita sudah sesuai prosudur tender, harga penawaran yang disampaikan oleh pihak perusahaan itu yang di setujui oleh UPTD bagian pelayanan lelang Kab, Muaro Jambi, sehingga ada selisih pagu menjadi Silva Uang kembali ke Negara, saat ditanya timbunan tana yang diganti pasir, barusan saya Konfirmasi terkait dengan timbunan tana sudah sesuai dengan rencana kerja mereka, kalau untuk pipanya sendiri pakai Mrek apa pak, kalau untuk pipanya kita pakai Rucika, Ujarnya Jonni,
Hasil pantauan cmczone.com dilapangan berapa waktu yang lalu, bertolak belakang dengan apa yang disampaikan jonni selaku PPK mengenai pipa IPAL Puskesmas Tanjung, kita pakai Merek Rucika, sedangkan hasil penelusuran cmczone.com ada beberapa titik menggunakan Merek Champion??
saat ditanya salah satu pekerja yang mintak namanya jangan di publikasikan, itu seharusnya pakai timbunan tana bukan pasir kata yang punya kerjaan ini, saya cuma kerja pak apa yang disuruh ya itu yang kami kerjakan, jalasnya
proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2021 Yang di kerjakan oleh Cv Imbang jayo sakti ,tersebut bukan hal sepele karena di amanatkan undang-undang (UU) no 14/2008 tentang keterbukan informasi publik (KIP) dan peraturan presiden (PERPRES) no 70/2012 tentang perubahan kedua atas perpres no 54/2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah,
Untuk diketahui fungsi dan kegunaan IPAL ini sagat penting dalam pegelolaan Air limbah yang di hasilkan rumah sakit atau puskesmas terhadap potensi pencemaran sangat tinggi karena mengandung senyawa organik yang cukup tinggi serta senyawa kimia mikro organisme patogen, harus nya di bangun secara serius tanpa melanggar UU, dan nantinya juga harus di kelola dengan baik agar tidak bermasalah terhadap lingkungan sesuai amanat Permenkes (Edy)
