Berita  

Persiapkan Paradigma Baru Pendidikan, Disdikbud Kab Limapuluh Kota Adakan Lokakarya Kurikulum Merdeka

cMczone.com- Dalam rangka mempersiapkan sekolah untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab Limapuluh Kota mengadakan lokakarya kepada 35 orang Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Lareh (27/06).

Lokakarya yang diadakan di SDN 03 Labuah Gunung Kec Lareh Sago Halaban langsung dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Indrawati, S. Pd, M. Mpd.

Kurikulum Merdeka yang sebelumnya bernama Kurikulum Prototipe telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek sejak 2021, Mulai tahun 2022 Kurikulum Merdeka dapat diterapkan dari TK-B, SD dan SDLB kelas I dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X.

Baca Juga :   Hearing Komisi lV DPRD Kabupaten Lampung Selatan Disinyalir Masuk Angin

Indrawati menjelaskan Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023. Pertama, menerapkan beberapa bagian dari prinsip tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan dan ketiga, menerapkan dengan mengembangkan sendiri melalui berbagai perangkat ajar.

Sebagaimana diketahui bahwa Kurikulum Merdeka adalah metode intrakurikuler, di mana konten akan lebih dioptimalkan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Baca Juga :   Anggaran 2023 Hancur, DPRD Hening Tak Bersuara

Seperti yang dirilis dalam website kementerian, kebutuhan Indonesia dalam merubah paradigma pembelajaran sangat mendesak. Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama.

Dalam beberapa studi (kampus.republika) menemukan banyak dari anak Indonesia yang gagal dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga melihat adanya kesenjangan pendidikan antarwilayah dan kelompok sosial. Yang kemudian semakin diperparah akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, perlunya perubahan yang sistemik demi menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya melalui kurikulum. Karena kurikulum adalah faktor penting menentukan materi yang diajarkan di kelas.

Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama terjadi.

Baca Juga :   Kisah Suci yang Diselingkuhi Viral di Twitter, Layangan Putus Versi ASN

(Cmczone:Pache)