Bangunan Pintu Air Dibongkar Warga, Kades Simbur Naik : Memang Sudah Menjadi Keluhan Warga

cMczone.com – Bangunan pintu air yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VI di Desa Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dibongkar oleh warga menggunakan alat berat jenis excavator.

Pasalnya, bangunan pintu air tersebut diduga mengganggu aktivitas warga untuk mengangkut hasil kebun mereka melalui jalur air dengan menggunakan pompong, Jum’at (01/07/2022).

Sementara itu, kepala Desa Simbur Naik Faisal Ghaffar mengakui bahwa keberadaan pintu air di sungai itu memang banyak dikeluhkan warga, ia juga menjelaskan dilokasi pintu air tersebut dulunya area lahan pertanian tapi sekarang sudah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan.

Baca Juga :   Akhirnya Oknum TNI Yang Tampar Polantas Ditahan

“Saya tidak mengetahui pasti kapan pembongkaran itu, tapi warga pernah mengeluhkan kepada saya terkait mengangkut hasil kebunnya, dikarenakan tidak bisa dilewati pompong air. Harus dilansir, yang tentunya menambah biaya lagi,”jelas Faisal saat dikonfirmasi diruang kerjanya.

Disinggung soal prosedur terkait pembongkaran tersebut, Faisal mengaku tidak tahu. Ia juga menyebutkan, pihak Desa tidak pernah mengajukan permohonan untuk membongkar pintu air yang merupakan aset Negara tersebut.

“Itu inisiatif warga, kita tidak pernah buat permohonan apapun, warga yang menginginkan, mau gimana lagi,”ungkapnya.

Selain itu, lanjut Faisal menambahkan, pintu air yang dibangun sekitar 20 tahun yang lalu itu tidak ada perawatan, sehingga pada bagian kiri dan kanan dinding pintu tersebut mengalami kebocoran.

Baca Juga :   MENAWAN...PULAU KELAPAN MENJADI TEMPAT WISATA YANG PANTAS UNTUK DIKUNJUNGI

“Sepengetahuan saya pintu air tersebut tidak pernah ada perawatan, dan untuk pintu air yang ada di Simbur Naik ini semuanya seperti itu,”pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan H. Pandu, Kadus Merpati Desa Simbur Naik. Kepada awak media ia mengungkapkan, bahwa persoalan pintu air itu sudah bertahun-tahun dipermasalahkan warga karena sangat menyulitkan dalam menjalankan aktivitas.

“Ya pak, pintu air tersebut sudah tidak berfungsi lagi dan sangat menyulitkan dalam beraktivitas dengan kendaraan air, maka dari itu warga menunggu waktu yang tepat untuk membongkarnya,”sebut H. Pandu. (Ridwan/tim)