Cmczone.com– Dipimpin oleh kereta kuda yang membawa Dt Bijo Dirajo berdampingan dengan Plt Sekda Elzadaswarman Asisten II Kota sebagai representasi Walikota Payakumbuh yang berhalangan hadir, Festival Budaya Pacu Jawi Payakumbuh 2022 digelar dengan meriah (4/7).
Arak-arakan disambut oleh ‘tari pasembahan’ dan berujung pada ‘makan bejambah’ para tamu terhormat, yang selanjutnya dibuka oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat H. Nurkhalis Dt. Bijo Marajo
Pacu Jawi dapat disebut juga sebagai pesta rakyat di ranah Minang, selain sebagai wujud rasa syukur panen petani ia juga memiliki filosofi yang dalam sebagai sebuah tradisi. Pokok pikir ini jua lah yang membuat Dt Bijo Dirajo sebagai perwakilan masyarakat memperjuangkan aspirasi yang bernilai budaya ini.
Dari pantauan cmczone di lokasi, puluhan UMKM lokal yang menawarkan berbagai makanan ringan dan olahan tradisional telah memenuhi sepanjang jalan yang melingkari arena pacu dan panggung event. Turut hadir pula Kadisparpora Payakumbuh Desmon Korina, S.IP, MM.
Antusias masyarakat dari segala usia untuk melihat atraksi budaya ini telah memadati langit sore di tepian sawah wilayah Taruko Payakumbuh.
Meski sedikit mengalami keterlambatan, event yang disponsori penuh oleh Dinas Pariwisata Sumbar ini tetap dipenuhi oleh semangat yang gegap gempita baik masyarakat maupun peserta.
Saat 9 ekor sapi berpacu pada race pertama, ribuan suara histeris dan tertawa bersambut dengan derap sapi yang berlomba.
Atraksi yang bernilai wisata tingkat mancanegara ini sangat layak untuk menjadi magnet para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tentu dengan sponsor dan perencanaan yang lebih besar akan dapat menjadi wajah pariwisata Sumatera Barat dimata dunia.
Untuk itu, Dinas Pariwisata Sumbar pun mengadakan Kontes Foto Festival Pacu Jawi ini dengan hadiah uang tunai. Dimana setiap foto akan menjadi dokumentasi khusus yang akan dipublikasikan pula pada medsos dan website resmi Dinas Pariwisata.
Sampai berita ini dirilis, event terus berlanjut dengan minat serta antusias warga yang tak berkurang. Menurut panitia malam hari ini akan dimunculkan pertunjukan budaya Saluang Oyak, dimana para tamu dan masyarakat saling melempar dendang dan gurau untuk menghangatkan malam.
(Tim)
