Panbil Kawasan Bersih Narkoba Pertama di Indonesia

cMczone.com – Kawasan Indutri Panbil Kota Batam, Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) ditetapkan menjadi kawasan Bersih Narkoba (Bersinar) pertama di Indonesia.

Penetapan ditandai dengan penekanan tombol touchsreen bersama oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri, Gubernur Provinsi Kepri, dan Perwakilan CEO Panbil Group, di Hotel Best Westren, Panbil, Kota Batam, Jum’at (22/7/2022).

Kepala BNN Petrus Reinhard Golose mengatakan, dilakukannya penetapan kawasan industri bersih Narkoba merupakan inovasi pengembangan dari program sebelumnya yang telah dibentuk oleh BNN, seperti Desa dan Kelurahan Bersinar.

“Hanya saja program ini masih perlu untuk terus dimaksimalkan, termasuk untuk membendung ancaman kepada para pekerja. Karenanya perlu juga, industri kita intensifkan dengan melaunching program Bersinar di kawasan-kawasan,” jelas Petrus.

Dijelaskan Petrus, keberadaan pihak swasta dan stakeholder sangat berperan besar dalam upaya bersama memberantas dan memutus mata rantai penyebaran narkotika di Indonesia.

Baca Juga :   Bupati Bintan Panen Kerapu Cantang di Mantang Besar

Apalagi Narkoba saat ini terus menjadi ancaman luar biasa, di mana penyalahgunaannya makin mengkhawatirkan.

“Meski begitu dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, kita akan berhasil melawan peredaran gelap Narkoba,” jelas Petrus, yang tak henti-hentinya memuji Ansar Ahmad, karena sangat komitmen memberantas peredaran Narkoba di Kepri.

Penetapan ditandai dengan dilantiknya 28 Penggiat Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) Kawasan Khusus Panbil, berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri selaku pelindung.

Usai pelantikan, selanjutnya dilakukan penandatangan SK Penetapan Kawasan Industri Panbil yang disaksikan langsung oleh Kepala BNN dan Gubernur Provinsi Kepri.

Selanjutnya dilakukan pemakaian jaket BNN, penyerahan plakat dari Kepala BNN, Gubernur Provinsi Kepri dan CEO Panbil Group.

Baca Juga :   Resmikan SPAM oleh Bupati Rohil , semoga penyediaan air bersih merata di kabupaten Rokan hilir.

Sementara itu, Ansar mengakui, kalau di Provinsi Kepri terdapat banyak sekali kawasan industri. Di mana sebagian masyarakat Kepri, menggantungkan hidupnya dengan bekerja di kawasan industri tersebut.

Ditambahkan Ansar, banyaknya kawasan industri tentu tidak menutup kemungkinan, kalau kawasan industri tersebut, tidak lepas dari ancaman peredaran gelap narkotika dan sejenisnya.

Karenanya, lanjut Ansar, perlu membentengi 37 kawasan industri yang tersebar di Kepri dengan jumlah terbanyak di Kota Batam dari ancaman peredaran Narkoba.

“Bahkan ke depan, kita akan rencanakan semua kawasan industri di Kepri harus bersih Narkoba,” ujar Ansar.

Di sisi lain, kata Ansar, saat ini industri kita tengah menghadapi tujuh permasalahan. Di antaranya, tingginya harga bahan baku, perlunya penambahan akses jalan dan pelabuhan yang terintegritas.

“Selanjutnya, kurangnya utility, seperti listrik, air, gas dan pengolahan limbah,” ujar Ansar.

Baca Juga :   Belum di Lantik , Safari Sudah Mulai Bekerja Untuk 50 Kota !!

Berikutnya, lanjut Ansar lagi, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang kompeten, mengubah pola pikir atau mindset masyarakat tentang limbah.

“Di mana limbah tidak semata dimusnahkan, tapi saat ini bisa diolah kembali menjadi bahan baku industri lainnya,” terang Ansar.

Ansar mengatakan, bahwa industri kecil dan menengah masih membutuhkan revitalisasi teknologi, agar produktivitasnya lebih meningkat dan efisien. Dan yang terakhir akses pasar dan tekanan impor.

“Dengan upaya bersama, kita semua tentu akan bisa menghadapi tantangan dan ancaman permasalahan yang dihadapi oleh kawasan industri,” tutup Ansar.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Kepala BNN Provinsi Kepri Brigjen Pol Hendry Parlindungan Simanjuntak, CEO Panbil Group Johanes Kennedy Aritonang, yang diwakili Jeremy Purba.

Editor: Budi Adriansyah