Dipuji Bupati Tanah Datar, Bupati Limapuluh Kota “Persulit” Izin Pendirian Rumah Allah di Padang Jopang

Cmczone.com- Masjid Fisabilillah Pokan Noyan Padang Jopang, Nagari VII Koto Talago, Kec. Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota disinggahi Bupati Tanah Datar, Eka Putra untuk sholat berjamaah sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat disana, Jumat 15 Desember 2023.

Bupati Eka Putra diundang Ketua Bundo Kanduang (Lua Nagori) Australia, Bundo Dr.Ratna Wijaya untuk bersilaturahmi ke kampung Halamannya di Padang Japang.

Bupati Eka Putra beserta rombongan menyempatkan hadir disela-sela kegiatan resminya menuju Kota Pekanbaru.

“Kita mampir beserta rombongan untuk bersilaturahmi dengan Uni Ratna dan Pengurus Islamic Center serta DKM Masjid Fisabilillah,” ungkap Bupati Tanah Datar pasca dijamu makan oleh pengurus Mesjid.

Setelah shalat Maghrib berjama’ah rombongan Bupati Eka Putra diajak berbincang-bincang oleh DKM, Ketua Islamic Center, Ketua pencari dana dan Jama’ah Masjid Fisabilillah Padang Jopang.

Bupati Eka juga Memuji Konstruksi Masjid yang besar dan megah.

Baca Juga :   Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Jambi Bergerak Ke Gedung Kemendikbud

Pada kesempatan tersebut, Jama’ah mengadukan tentang kendala pembangunan yang terhenti karena izin operasional Mesjid belum juga dikabulkan oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.

“Pak Bupati (Tanah Datar) kami bermohon kepada Bapak untuk membantu menguruskan Izin Mesjid kami ke Bupati Limapuluh Kota yang masih terkatung-katung, kan Bapak Kenal sama beliau,” Ungkap Jama’ah seraya memelas.

Permohonan Jama’ah tentu saja membuat terkejut Bupati Tanah Datar Eka Putra, karena di Tanah Datar tidak ada kesulitan pengurusan ijin Rumah Ibadah, terutama ijin untuk Mesjid, semuanya dimudahkan.

“Kami dan rombongan hanya bisa mendoakan pembangunan Rumah Allah ini berjalan lancar dan Ijinnya cepat di realisasikan oleh Pemkab Limapuluh kota,” tukuk Bupati Eka putra yang berkunjung didampingi Istri serta Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Komisi 2, Jefri.

Bundo Dr.Ratna Wijaya Putri Daerah Padang Jopang yang berdomisili di Australia merupakan Ketua pengumpulan dana untuk pembangunan Masjid tersebut juga tidak habis pikir, apa yang menyebabkan Bupati Limapuluh Kota, Saffarudin Dt.Bandaro Rajo seperti enggan untuk menyelesaikan tempat Ibadah tersebut, padahal mulai dari pembelian tanah hingga pembanguan sampai saat ini tidak pernah menggunakan uang APBD.

Baca Juga :   Polri Tetapkan 23 Anggota Khilafatul Muslimin Sebagai Tersangka

“Murni dana yang dikumpulkan dari perantau-perantau kita didalam dan Luar Negeri,” ungkap Bundo.

Selanjutnya Bundo bercerita sudah berulang kali bermohon kepada Bupati Saffarudin, malah pernah menjumpai sang Bupati dirumah dinasnya untuk menyampaikan Permohonan Ijin, Namun hingga sekarang belum juga ada titik terang.

“Ini ijin untuk Rumah Allah saja dipersulit, kami tidak habis pikir, padahal kami sudah menyiapkan apapun Persyaratan Yang diminta Pemkab melalui FKUB dan Kemenag, malah kami dilempar Sana-sini seperti bola,” sesalnya.

Selanjutnya Ketua Islamic Center Masjid Fisabilillah, Buya Adrizal Adnan yang didampingi Ketua DKM menceritakan bahwa Saat Launching Mesjid Fisabilillah Pernah Melaksanakan Sholat Jumat 2 kali, setelah itu ada Larangan dari Preman Tempatan (5 orang) dengan Menghardik Jemaah Masjid.

Baca Juga :   KPU Ingatkan Paslon Jaga Kesucian Ramadhan

“Banyak saksi yang melihat mereka melarang kami melakukan Sholat Jumat,” Ungkap Buya.

“Jika dikaji lebih dalam, Masjid ini jika beroperasi beserta Islamic Centernya maka itu bisa meringankan beban Pemerintah untuk menbina umat dengan memberikan Pelajaran Agama,” imbuhnya.

Dalam Laporannya Ketua DKM menyampaikan bahwa Masjid tersebut sudah menghabiskan biaya Pembelian Tanah dan Pembanguan senilai ± 5 Milyar.

“Kalau Ijin tidak juga dikeluarkan Pemkab 50 Kota, Bagaimana kami Pengurus mempertanggung jawabkan uang jamaah yang sudah terkumpul dunia dan akhirat,” sedihnya.

Dalam Pantauan Media Bahwa seandainya Mesjid Fisabilillah Padang Jopang dibangun hingga rampung, masjid tersebut akan menjadi Masjid terbesar di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.

Selain untuk sarana ibadah, masjid bisa dijadikan sebagai Icon untuk Wisata Religi sehingga kawasan sekitarnya akan berkembang secara Ekonomi, Sosial dan Keagamaannya.

Tim