TANAHDATAR, CMCZONE.COM– Galundi Singkarak Festival (GSF) 2019, sudah di depan mata. Perhelatan akbar anak nagari yang akan mempertemukan berbagai aktivitas kreasi seni budaya Minangkabau dengan aneka hasil olahan pertanian, perkebunan dan perkebunan dalam satu peristiwa bersejarah itu, akan digelar pada 26-27 Oktober ini.
“Ini bukan festival biasa. Ini adalah festival berbasis masyarakat. Diinisiasi, dikreasikan dan dibiayai oleh masyarakat sebagai media kolaborasi seni, budaya dan kuliner anak Nagari Batu Taba, Tanahdatar,” kata Ketua KAN Batu Taba, Basrizal Dt. Penghulu Basa.
Basrizal yang juga Ketua 1 Bakor KAN Sumbar ini mengatakan, event budaya yang akan digelar di tepian Galundi, Danau Singkarak, Nagari Batu Taba itu, merupakan kali pertama dalam sejarah. Selain diharapkan akan menjadi cikal destinasi wisata baru di Sumbar, gelaran event ini juga diharapkan akan mampu dalam menjaga dan melestarikan budaya di daerah.
“Terpenting, dari gelaran GSF 2019 juga diharapkan akan ikut menggerakkan sektor perekonomian masyarakat. Untuk itu, mari bersama-sama menjadi bagian dari peristiwa anak nagari ini,” ujar Basrizal.
Selain pementasan seni dari berbagai sanggar yang ada di Sumatera Barat, GSF juga akan menggelar lomba pacu biduak (sampan) antar pemuda, turnamen sepak bola lumpur, atraksi silek (silat) dari anak Nagari Batu Taba, ragam permainan tradisional anak nagari, pertunjukan randai, serta beragam atraksi seni budaya lainnya.
“Untuk melengkapi kepuasan pengunjung, nantinya juga akan digelar sajian aneka kuliner khas Nagari Batu Taba. Seperti olahan ikan bilih, pensi, pangek sasau dan makanan khas rumahan lainnya. Selain itu, pengunjung juga bisa menyantap pemandangan eksotis di sepanjang tepian Galundi Singkarak dengan menggunakan biduk. Dijamin memuaskan,” tandas Basrizal.
Meski baru pertama kali digelar, namun Basrizal berharap agar gelaran GSF 2019 yang sepenuhnya dipelopori oleh pemuda dan masyarakat Nagari Batu Taba ini, mampu dalam menginspirasi semua pihak untuk terus menjaga, merawat dan melestarikan tradisi dan budaya yang ada di daerah masing-masing.
“Seluruh panitia sudah mengemas acara ini sebaik mungkin. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak hadir dan bersama-sama menjadi bagian, sekaligus saksi dari peristiwa bersejarah anak nagari ini. Jangan lupa 26-27 Oktober 2019, bawa seluruh kerabat dan keluarga,” undang Basrizal. (ryan syair/ ifrizal)
