Habiskan Dana Desa Ratusan Juta, Diduga Rabat Beton Desa Lagan Tengah Asal Jadi

Tanjabtim, (cMczone.com) – Peningkatan jalan rabat beton yang menggunakan Dana Desa sebesar Rp247.720.000,00 (Dua ratus empat puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah), yang berada di RT 03 dan RT 04 Dusun Sungai Tawar II Desa Lagan Tengah Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, kembali mendapatkan sorotan.Berdasarkan pantauan di lapangan, pekerjaan rabat beton tersebut tidak transparan, karena tidak mencantumkan ketebalan bangunan jalan tersebut. Selain itu, dipermukaan jalan yang seumur jagung itu sudah terlihat jelas material kerikil, serta tumpukan pasir dan semen yang tidak lengket pada jalan tersebut, dan ada sebagian yang retak.

Berdasarkan pengakuan narasumber dilapangan yang tidak bersedia identitasnya disebutkan, menyebutkan bahwa, pembangunan rabat beton tersebut seperti asal jadi karna baru beberapa minggu sudah hancur begitu.

Selain itu, menurutnya yang mengerjakan jalan tersebut bukan semuanya orang setempat, tapi ada juga mendatangkan orang luar, padahal menurutnya banyak warga setempat yang mampu mengerjakan jalan tersebut.

“Abang bisa lihat sendiri kondisinya, baru aja dibangun sudah begitu bentuknya, bagaimana kalau udah umur setahun nanti, pasti lebih hancur. Dan padat karyanya juga menjadi pertanyaan tu bang, karna orang luar ada juga bekerja disitu, tandasnya, Selasa lalu (04/8/2020)

Sementara itu, Reza Pahlefi selaku Tim Pelaksana Kerja (TPK) sekaligus merangkap Kadus di Desa Lagan Tengah, ketika dikonfirmasi Mengatakan, Kalau pekerjaan tersebut Ada Volumenya di info grafik, namun untuk ketebelannya memang Tidak di tampilkan di papan informasi tersebut.

Baca Juga :   Lantamal IV Gelar Kegiatan Peningkatan Disiplin Petugas Kemasyarakatan Kanwil Kum dan Ham Kepri

“Oo iyo bang ado itu bang volumenya bang, tapi kalau ketebalannya memang dak ado bang, tapi di info grafik ado tu bang” jelasnya, Kamis (07/8/2020)

Reza Menambahkan, soal Kerikil yang berserakan diatas permukaan jalan, ia menuding, di karnakan masyarakat melewati di atas jalan tersebut, karna tidak ada akses jalan lain.

“Itu gara-gara jalan alternatif lain dak ado bang, jadi dak ado akses lain, pagi di cor sore di lewati jadi cak manolah, jadi rencano sayo tu nak sayo Finishing lagi tu bang,” tutup nya. (tim)