Ajaib! Ternyata Di Dalam Rahim, Janin Bisa Melakukan 11 Hal Ini!

Pekanbaru,(cMczone.com) – Kehamilan merupakan hal yang mengagumkan. Bahkan di saat-saat yang paling sulit, ketika Anda merasa mual, mengalami kram kaki, dan kesulitan untuk bangkit dari tempat duduk, tidak mudah untuk mengabaikan keajaiban kehidupan yang tumbuh dalam diri Anda. Ibarat membuka lembaran buku cerita, terasa menyenangkan mengetahui bagaimana bayi tumbuh dan berkembang. Bagi Anda yang saat ini menjalani kehamilan yang berat, berikut beberapa fakta yang dapat membuat Anda tersenyum tentang hal mengagumkan yang dilakukan bayi di dalam rahim.

  1. Mendengar

    Di dalam rahim bayi tidak hanya bisa mendengar suara dari tubuh ibunya, suara perut, detak jantung, cegukan atau sendawa, tapi ia juga bisa mendengar suara dari luar. Bila ibu duduk di bioskop atau berjalan di area konstruksi yang ramai, kemungkinan janin akan bereaksi dengan menendang atau bergerak-gerak.

    Mungkin yang paling sering bayi dengar di rahim adalah suara ibu. Sekitar bulan ke-7 atau 8, detak jantung janin melambat ketika ibu bicara, ini mengindikasikan suara ibu memiliki efek menenangkan.

    Di saat bayi lahir, ia sebenarnya bisa mengenali suara ibu. Pada satu penelitian, dokter menggunakan dot yang dihubungkan ke alat rekaman. Bergantung pola menghisap bayi, dot bisa menyalakan rekaman suara ibu atau suara wanita yang tidak dikenal. Hasilnya sangat mengagumkan, dalam 10 hingga 20 menit, bayi belajar menyesuaikan tingkat hisapan pada dot untuk menyalakan suara ibunya sendiri. Ini tidak hanya membuktikan cinta bayi pada suara ibu tapi juga kemampuan unik bayi untuk belajar dengan cepat.

     

  2. Mencicipi Makanan Yang Anda Makan

    Rasa makanan yang Anda makan bisa terdeteksi di cairan ketuban. Bawang, jahe, maupun rasa manis mengubah rasa cairan ketuban. Peneliti meyakini ini jadi cara alami mempersiapkan bayi menerima rasa makanan yang akan ia makan setelah lahir. Mulai dari awal minggu ke-15, bayi mulai menunjukkan kelebih-sukaan pada rasa manis dengan menelan lebih banyak cairan ketuban ketika rasanya manis, dan lebih sedikit menelan cairan ketuban ketika rasanya pahit.

    Penelitian juga menunjukkan kalau rasa dan aroma makanan yang ibu makan selama hamil, yang masuk ke cairan ketuban, bisa mempengaruhi cita rasa yang bayi pilih jauh setelah lahir. Semakin bervariasi pola makan ibu selama hamil dan menyusui, semakin mungkin bayi mau menerima makanan baru. Penelitian juga menemukan kalau bayi yang menerima ASI lebih ingin mengonsumsi makanan baru ketika bertambah besar dibanding bayi yang minum susu formula. Ini mungkin karena mereka belajar menerima banyak rasa baru yang berbeda yang dibawa dari sistem pencernaan ibu ke dalam ASI.

     

  3. Membuka Mata

    Memang tidak banyak yang bisa dilihat di dalam sana, tapi bayi akan membuka mata di sekitar minggu 28. Ia belum bisa melihat banyak Bun, tapi mulai bereaksi pada cahaya selama trimester kedua. Peneliti mengamati bayi yang sedang berkembang bergerak menjauhi cahaya. Cahaya terang bisa melewati perut dan mencapai bayi, ini tidak akan membahayakan meski ia berpaling dari cahaya di usia paling dini 15 minggu.

     

  4. Buang Air Kecil

    Buang air kecil terdengar bukan hal yang mengagumkan, terutama ketika Anda hamil 30 minggu dan selalu bolak-balik ke kamar kecil. Anda sebaiknya mulai terbiasa dengan pipis bayi, karena ketika bayi lahir, pipisnya akan tumpah di sofa atau mungkin di cangkir kopi Anda. Untuk menyempurnakan keterampilan ini, bayi mulai berlatih saat berada di dalam kandungan. Di akhir trimester pertama, bayi mulai memproduksi urin. Cairan ketuban ditelan, dicerna, disaring oleh ginjal, lalu urin kembali ke rahim, dan proses ini kembali diulangi. Dengan melihat proses ini selama USG, dokter bisa mengidentifikasi masalah potensial dengan refleks menelan bayi.

     

  5. Bernafas

    Tali pusar memberi bayi oksigen yang dibutuhkan selama kehamilan. Di kehamilan 9 minggu, ia mulai berlatih bernafas dan menyempurnakan kemampuan hidup yang penting ini. Nafas pertama bayi dipicu oleh perubahan mendadak pada suhu dan lingkungan ketika ia lahir ke dunia. Itu sebabnya, bila Anda memilih melahirkan dalam air (waterbirth), air kolam harus berada pada suhu tubuh ketika bayi lahir. Hal ini untuk menunda perubahan suhu, juga nafas pertama, hingga bayi diangkat dari kolam. Dengan tali pusar masih menempel, bayi akan terus mendapat oksigen.

     

  6. Bermimpi 

    Melalui USG, peneliti membuktikan kalau bayi di dalam rahim mengalami  tidur REM (rapid eye movement), yang terkait dengan mimpi pada sekitar minggu 32 sampai 36. Tak ada yang tahu pasti apakah benar bayi bermimpi, karena gelombang otak mereka tidak bisa dimonitor, tapi dokter meyakini kemungkinan ini.

    Faktanya, pola tidur janin di tahap perkembangan ini mirip dengan bayi baru lahir. Mereka banyak menghabiskan waktu untuk tidur REM, tapi juga tidur dalam dan tenang  tanpa ada gerakan mata. Peneliti juga mengamati bayi di dalam rahim dalam kondisi tenang dan waspada, yang menandakan mereka berkonsentrasi pada sesuatu, mungkin mendengarkan ibu bicara.

     

  7. Tersenyum

    Setelah beberapa minggu pertama menjadi ibu, Anda tentu ingin melihat si kecil tersenyum. Lagi pula, Anda sibuk mengganti popok, menyusui, dan kurang tidur, tentu senyuman manisnya membuat Anda tenang dan merasa melakukan tugas sebagai ibu dengan baik. Jangan takut Bun, bayi yang sedang berkembang bisa berlatih tersenyum saat ia ada di dalam rahim. Dengan menggunakan USG 4 dimensi, dokter mengetahui kalau bayi tersenyum mulai usia 26 minggu.

     

  8. Cegukan

    Cegukan paling awal dialami bayi di terimester pertama, meski Anda tidak bisa merasakannya hingga kehamilan tahap akhir. Beberapa wanita bahkan tidak pernah merasakan bayinya cegukan, tapi sebagian lain mengalaminya sebagai kejadian harian di pertengahan kehamilan.

     

  9. Mengenali Bau Ibu

    Bayi dalam kandungan tidak hanya mencicipi makanan, tapi juga mencium baunya. Saat lahir, cairan ketuban kadang membawa bau bawang atau bumbu lain yang ibu makan saat  hamil. Cairan ketuban, yang bayi telan dan hirup selama di rahim, tidak hanya memiliki bau makanan yang dimakan ibu, tapi juga bau ibu.

    Itu yang menyebabkan bayi baru lahir mengenali ibunya. Pada beberapa jam pertama setelah lahir, indera penciuman bayi lebih penting dalam membantunya mengenali ibu dibanding indera penglihatannya. Penelitian menunjukkan bila ibu mencuci hanya satu payudara setelah melahirkan, bayi lebih memilih menyusu pada payudara yang lain yang tidak dicuci. Ini juga yang menjadi alasan dokter menyarankan ibu tidak mandi setidaknya hingga menyusui pertama kali untuk membiarkan aroma alami ibu membantu melancarkan proses menyusui.

     

  10. Menangis

    Ada kemungkinan si kecil menangis hening di rahim. Dengan teknologi USG, ilmuwan bisa mengidentifikasi perilaku menangis pada janin yang sedang berkembang. Peneliti mencatat kalau bibir bawah bayi bergetar ketika menangis di dalam rahim. Menangis penting sebagai alat komunikasi untuk bayi baru lahir, dan ini perlu disempurnakan sebelum bayi lahir ke dunia.

     

  11. Menjalin Kedekatan

    Bayi sudah mulai menjalin kedekatan dengan Anda ketika Anda melakukan aktivitas keseharian. Selama 10 minggu kehamilan terakhir, bayi secara aktif mendengarkan suara ibu. Ia mungkin belum mengerti apa yang Anda katakan, tapi ia memperhatikan dengan seksama bagaimana Anda mengatakannya. Dengan mendengarkan apa yang Anda katakan, bayi bisa mengenali suara Anda segera setelah ia lahir.(***ibupedia.com)

(Ismawati)