Ini Klarifikasi Ansar Ahmad Terkait Video Pembagian Beras PKH Disertai APK AMAN

Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang jatuh pada hari Rabu (9/12/2020), beredar beberapa video dan komentar yang cukup viral di media sosial Facebook maupun di grup-grup Whatsapp (WA) yang tersebar ke banyak grup. 

Inti dalam video tersebut mengarah kepada Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut tiga (3), H. Ansar Ahmad, SE, MM dan Hj. Marlin Agustina.

“Seolah-olah bahwa ada penangkapan, bahwa ada Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh sekelompok orang di Kota Batam. Dimana ada pembagian beras yang berasal dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilakukan penyaluran kepada masyarakat yang disertai dengan bahan kampanye bergambar Paslon AMAN,” kata Ketua Pemenangan Ansar-Marlin Amanah Negeri (AMAN), Ade Angga, S.IP, pada wartawan di KKBS, Selasa malam (8/12/2020).

Baca Juga :   Undangan Pelantikan PJID Tidak Ditanggapi Gubernur, Ini Respon SPI

Untuk itulah, lanjut Ade Angga, kami ingin menyampaikan klarifikasi dan menanggapi video-video tersebut supaya masyarakat mendapat informasi yang jelas, jernih, akurat dan bukan sebuah video-video atau status yang rekayasa bahkan fitnah dan cenderung menuduh pada Paslon AMAN yang seolah-olah melakukan hal tersebut.

“Dan mudah-mudahan setelah pertemuan ini, informasi negatif yang beredar terkait pasangan ini menjadi jelas, menjadi terang dan masyarakat menerima informasi yang akurat terhadap berita-berita tersebut,” ujar Ade Angga.

Di tempat yang sama, Ansar Ahmad yang didampingi Ketua Tim Pemenangan AMAN Ade Angga, Tim Publikasi, Suyono Saeran, dan Wakil Bendahara, M Fathir memberikan klarifikasi terkait beredarnya video yang diunggah di media sosial tersebut.

Menurut Ansar Ahmad, bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian rekayasa. Ansar Ahmad menyebutkan, bahwa sumber beras itu berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang dibagikan pada masyarakat.

Baca Juga :   Pemda Taliabu Resmi Aktifkan Persekolahan

“Sehingga didatangi oleh beberapa oknum ke rumah masyarakat dan kebetulan di rumah masyarakat itu ada Alat Peraga Kampanye (APK) kita yang sudah lama dibagikan. Masih tergulung dan belum ditempel. Maka serta merta mereka mengambil dan mereka datang ke gudang penyalur di gudang itu mereka katakan bahwa ada pembagian beras diikuti dengan APK,” kata Ansar Ahmad.

Padahal jelas-jelas tidak, tegas Ansar Ahmad, video selengkapnya itu tidak ditampilkan mereka, itu yang namanya penjaga gudang itu sudah mati-matian menyatakan tidak pernah ada bahan-bahan APK di gudang itu.

“Tapi ada salah satu oknum mengatakan, anda diam aja. Tapi syukurnya penjaga gudang itu konsisten mengatakan tidak pernah ada kalender-kalender juga APK yang lain,” ujar Ansar Ahmad.

Kemudian penyalur dan penjaga gudang juga menyatakan, tidak pernah ada. Tapi video yang disebar itu yang dipotong dan ditambah. Seolah-olah OTT karena pembagian beras itu diikuti pembagian APK. Kemudian ibu pemilik rumah, menantu dan anaknya langsung mengklarifikasi secara spontan.

Baca Juga :   Bersama FKPD Kepri, Danlantamal IV Ikuti Rapat Penanganan Covid-19

“Dan saya pikir, semua ini jelas-jelas tidak benar. Apa kapasitas saya, beras itu beras pemerintah pusat. Saya bukannya pejabat Kemensos, tidak ada kaitan saya dengan beras pemerintah pusat itu. Kecuali beras dari saya. Saya bagi-bagikan, mungkin ada korelasinya. Ini sama sekali tidak. Dan saya berkali-kali pertegas pada masyarakat, sepanjang perjalanan politik saya, mengikuti jabatan politik apa pun, belum pernah sekalipun saya membeli suara masyarakat dengan uang atau dengan beras atau dalam bentuk kalender. Kemarin saya peroleh suara sebanyak 130 ribu karena silaturahim ke masyarakat. Saya yakin kekuatan silahturahim itu, biasanya membawa berkah,” pungkas Ansar Ahmad.

Editor | Penulis : Budi Adriansyah