Sulap Minyak Subsidi jadi Industri, Ada Oknum Perwira Polisi Bermain di Balik Layar  

Pelalawan, (cmczone.com)– Sadis memang, penggunaan minyak subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBBU) di wilayah Kabupaten Pelalawan banyak melenceng dari peruntukan, tidak main-main, yang melakukan penyalahgunaan peruntukan itu dilakukan oknum polisi berpangkat perwira dari Kepolisian Resor Pelalawan.

Di lansir dari LK.co.id, pantauan di lapangan, minyak subsidi itu disalurkan kepada pelaku industri menengah keatas, salah satunya Mini Cancrete Batching Plant yang berada di KM 3 Jalan Koridor RAPP, padahal usaha tersebut seharusnya menggunakan minyak jenis solar industri.

Berdasarkan keterangan warga setempat kepada media ini, minyak solar industri yang diangkut menggunakan kendaraan roda empat dengan jerigen, lalu sesampainya di lokasi Batching Plant tersebut minyak kembali disalin ke tangki yang sudah disediakan.

Baca Juga :   Bahas Soal Pembangunan Infrastruktur Digital, Ansar Ahmad Jadi Narasumber di MetroTV 

“Hampir setiap minggu ada mobil yang mengantar minyak masuk ke lokasi itu, saya lihat proses penyalinan minyak industri tersebut ke tangki,” ungkap narasumber LK.co.id.

Melihat aktivitas yang tidak wajar akhirnya menjadi pertanyaan bagi warga setempat kenapa usaha sekelas industri itu malah menggunakan minyak subsidi, alhasil ketika warga mempertanyakan hal itu pada pihak perusahaan, petugas malah memberikan nomor kontak oknum polisi berpangkat perwira dari Polres Pelalawan.

“Kita curiga, makanya kita datangi mereka saat proses menyalin minyak ke tanki, dari situ kita diberikan nomor kontak perwira polisi yang kata petugas adalah pemilik minyak subsidi itu,” tandasnya.

Dalam penelusuran yang di LK.co.id, oknum perwira polisi yang sama tersebut juga disebut-sebut sebagai dalang pendistribusian minyak subsidi ke proyek pembangunan jembatan II Pelalawan yang tidak jauh dari Pangkalan Kerinci.

Baca Juga :   Salut !!! Pemimpin Baru 50 Kota yang ' Terbarukan '

Proyek jembatan dengan anggaran hampir Rp 100 miliar itu menggunakan minyak subsidi untuk alat berat yang beroperasi di lokasi tersebut, dimana terdapat 4 unit alat berat yang beroperasi setiap hari. Diperkirakan ratusan liter dihabiskan untuk satu unit alat berat.

“Setiap malam ada beberapa orang pemuda yang mengantarkan minyak subsidi ke lokasi itu, minyak disalin di bawah jembatan, katanya ada polisi yang mengamankan penyaluran minyak itu,” terang salah seorang warga kepada LK.co.id.

Sementara itu, terkait adanya permainan minyak subsidi yang dikendalikan oknum perwira polisi yang bertugas di Pelalawan itu, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Pelalawan.

Baca Juga :   Wahh, Tidak Ada Plang Proyek ?, Pengerjaan Drainase dan Box Culvert Dikampar Utara Diduga Proyek Siluman.

Sumber:LK.co.id