Untuk Peningkatan Eksport, Ansar Ahmad Siap Kolaborasi Total

Tanjungpinang (Kepri), cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, siap berkolaborasi dengan Badan Karantina Pertanian selaku koordinator program Gratieks dalam menggerakkan, mendorong, dan mengawal bersama-sama suksesnya Gratieks di Provinsi Kepri.

Ansar mendukung penuh segala daya dan upaya demi memajukan Provinsi Kepri, khususnya di sektor pertanian.

“Harapan saya, para eksportir dan pengusaha lebih giat dan bersemangat lagi memasarkan produk pertanian Kepulauan Riau ini, khususnya di wilayah Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan ke luar negeri,” kata Ansar saat menjadi pembicara dalam video conference Sosialisasi Program Gratieks dan UU No.21 Tahun 2019 di Tanjungpinang, Rabu (4/8/2021).

Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) adalah gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

Gerakan ini dibuat sebagai ajakan pemerintah kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian agar bekerja dengan cara yang tidak biasa.

Kementerian Pertanian melalui program Gratieks diharapkan dapat mempercepat jalannya laju ekspor komoditas pertanian menuju ekosistem pertanian yang modern.

Baca Juga :   Anggota DPRD Provinsi Syamsul Bahri Sponsori Pelatihan Menjahit Pakaian Dasar di Pasaman Barat

Sektor pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan dan memulihkan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian tumbuh terus menerus, dan tetap positif di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan

“Tiga kali ekspor, bukan berarti setelah diekspor tiga kali lantas berhenti, tetapi ditingkatkan tiga kali lipat. Yang satu kali menjadi tiga, yang tiga kali menjadi sembilan kali, itu yang harus kita tingkatkan,” ujar Ansar.

Pada kesempatan tersebut, Ansar memaparkan, jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri memiliki beberapa strategi pengembangan pertanian, yaitu yang pertama mengembangkan komoditas pertanian sesuai kesesuaian lahan, peluang pasar dan karakteristik budaya masyarakat, yang kedua penguatan kelembagaan petani serta mendorong terjadinya kemitraan yang saling menguntungkan dalam pengusahaan pertanian.

“Kita juga akan mengembangkan diversifikasi produk untuk memperoleh nilai tambah, serta upaya peningkatan mutu dan daya saing dalam memenuhi pasar ekspor, serta mendorong keberlanjutan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” papar Ansar.

Baca Juga :   Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota Mendapat 'Rapor Merah' Dari Ombudsman RI

Berdasarkan Data BPS Provinsi Kepri, prosentase kenaikan ekspor pertanian secara keseluruhan di Provinsi Kepri pada Triwulan I tahun 2021 juga naik sebesar 26,18 persen.

Juga, melansir data IQFast Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang Tahun 2021 terdapat beberapa komoditas pertanian yang diekspor ke beberapa negara, yaitu babi potong, karet, produk olahan kelapa (Santan dan Tepung kelapa), daun sirsak dan bunga kelor, coconut oil, bajakah serta kunyit.

Dari sektor peternakan, komoditas unggulan yang diekspor berupa babi potong berasal dari Pulau Bulan, yang merupakan ekspor babi terbesar di Indonesia dengan negara tujuan Singapura. Ekspor babi ini dilakukan setiap hari, dengan estimasi jumlah yang diekspor sekitar 800-1000 ekor per hari.

Pada tahun 2021, ekspor peternakan dari Pulau Bulan tujuan Singapura berjumlah 170.404 ekor dengan frekuensi 158 kali dengan nilai ekonomis berkisar Rp432,9 miliar.

Pada Tahun 2021, karet asal Kabupaten Bintan telah diekspor ke beberapa negara, yaitu Amerika Serikat, Belanda, Kanada, Malaysia, Perancis, Spanyol, Turki, Korea Selatan, Brazil, Inggris, Jepang, Mesir, China, Vietnam dan Italia dengan volume ekspor 10.058.774 kg, frekuensi 82 kali dengan nilai ekonomis berkisar Rp 237 miliar.

Baca Juga :   Mashuri : TMMD Wujud Sinergi Seutuhnya Di Merangin

Selain ekspor peternakan potong dan karet, terdapat juga ekspor produk olahan kelapa (santan dan tepung kelapa) dengan tujuan Jerman, India dan Bangladesh.

Produk olahan kelapa tersebut pada tahun 2021 telah diekspor sebanyak 374.405,20 kg, frekuensi 15 kali dengan nilai ekonomis berkisar Rp 5 miliar.

Melalui sosialisasi program Gratieks tersebut, Ansar ingin ekspor dari Provinsi Kepri menjadi penanda, bahwa Kepri memiliki peran yang sangat strategis dalam menambah devisa negara, sehingga secara tidak langsung akan menguatkan pertumbuhan ekonomi kita.

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Plt Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Eko Sumbaryadi, Kepala Balai Karantina Kelas II Tanjungpinang Raden Nurcahyo Nugroho, Sekretaris Daerah Bintan Adi Prihantara, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang Wahyudi, dan Kepala Pusat KKIP Barantan Junaidi.

Editor : Budi Adriansyah