cMczone.com, Pekanbaru – Peningkatan kapasitas diri melalui pelatihan keterampilan merupakan salah satu upaya strategis dalam membekali individu agar siap menghadapi tantangan hidup setelah masa pembinaan, termasuk bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Meski berada dalam ruang terbatas, WBP tetap memiliki hak untuk memperoleh pelatihan yang relevan dan aplikatif.
Sebagai bentuk komitmen terhadap program pembinaan kemandirian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru menyelenggarakan Pelatihan Barista pada Rabu (13/08/2025). Kegiatan pelatihan ini berlangsung di Aula Lapas Pekanbaru dan mendapat sambutan antusias dari para warga binaan. Sebelum mengikuti pelatihan, para peserta terlebih dahulu melalui tahap asesmen untuk mengidentifikasi minat dan potensi mereka di bidang peternakan.
Instruktur yang ditunjuk berasal dari kalangan profesional bersertifikasi yang memiliki pengalaman praktis dalam industri kopi. Salah satu warga binaan menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya terhadap pelatihan ini. “Awalnya saya tidak paham soal kopi, sekarang saya bisa bikin banyak menu. Harapannya, setelah bebas nanti saya bisa buka usaha sendiri,” tuturnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menyampaikan Pelatihan Barista menjadi simbol pembinaan yang progresif dan kekinian. “Kami tidak hanya membina kepribadian warga binaan, tetapi juga membekali mereka keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Pelatihan barista adalah salah satu contoh nyata bagaimana pembinaan bisa dikemas secara kreatif dan produktif,” ungkapnya.
Erwin juga menambahkan bahwa program ini merupakan implementasi dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam bidang pemberdayaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM. “Kami ingin mereka tidak hanya memiliki skill, tetapi juga pengalaman nyata mengelola usaha, melayani pelanggan, hingga membuat produk yang layak jual. Tujuan pemasyarakatan adalah membentuk warga binaan menjadi pribadi yang utuh, menyadari kesalahan, dan mampu mandiri setelah menjalani masa hukuman. Melalui pelatihan seperti ini, kami berharap mereka bisa memiliki keahlian yang berguna dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah bebas nanti,” ujarnya.