Sardison : Stabilitas Terjaga, Angka Kemiskinan Terus Turun

Tanjungpinang (Kepri), cMczone.com – Dengan pemulihan ekonomi yang harus disejalankan dengan penanganan Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) berupaya memulihkan ekonomi dengan memudahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku ekonomi. Antara lain dengan membuat sistem website KUR online. 

Pembuatan sistem KUR online ini mengingat kondisi geografis Kepri yang  terdiri dari pulau-pulau, sehingga dengan adanya sistem online maka penyaluran KUR ini akan diterima oleh pelaku usaha dengan lebih mudah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas PMD Dukcapil Kepri Sardison, saat memimpin Satuan Tugas Khusus Pemulihan Ekonomi Provinsi Kepri di Ruang Rapat, Lantai 3, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga :   Menyapa Warga Desa Kou, Bupati Sula : Dimasa Pilkada Kemarin, Jangan Lagi Ada Dendam

Sardison mengatakan, jika selama pandemi Covid-19 melanda Kepri, stabilitas keamanan tetap terjaga. Artinya Pemprov Kepri yang bekerjasama dengan TNI/Polri telah berhasil menciptakan kondusifitas di tingkat masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak-gejolak konflik sosial yang membahayakan.

Saat ini indikator kemiskinan di Kepri terus menunjukkan tren penurunan, meskipun angka pengangguran terbuka meningkat.

“Ini yang perlu dimonitor oleh kita, jadi poin pentingnya stabilitas terus terjaga, dan angka kemiskinan terus turun. Berarti  kebijakan Pemprov Kepri, misalnya subsidi dan jaring pengaman sosial lainnya ternyata memberikan dampak ke masyarakat, sehingga mereka masih percaya pada pemerintah,” ucap Sardison.

Saat ini, dengan adanya survei yang mengindikasikan bahwa 25 persen masyarakat Kepri tidak mau divaksin karena tidak percaya dengan Covid-19 atau takut dengan efek samping dari vaksin.

Baca Juga :   Dugaan Korupsi Disdukcapil , Kejari ; Akan Perisan Bupati Deli Serdang

Maka Satgas Khusus Penanganan Covid-19 Pemprov Kepri ini mempunyai tugas untuk meyakinkan 5 persen dari sampel survei tersebut agar mau divaksin untuk mengejar angka 80 persen kekebalan komunal di Kepri.

Survei dari BPS Kepri menunjukkan, jika 42 persen patuh menggunakan masker, 28 persen kadang-kadang, dan 29 persen abai memakai masker. Kemudian survei menghindari kerumunan selama seminggu terakhir menunjukkan 80 persen patuh, 16 persen kadang-kadang patuh menghindari kerumunan, dan hanya 4 persen yang abai untuk menghindari kerumunan.

“Jadi sosialisasi vaksin harus terus digalakkan, survey ini sudah mewakilkan angka yang harus kita kejar,” kata Sardison.

Editor : Budi Adriansyah