news  

Pelindo Tanjungpinang Minta Gubernur Cabut Antigen, Ketua Permata-Si: Terlalu Terburu-Buru

cMczone.com – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kota Tanjungpinang meminta Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad untuk mencabut Tes Antigen di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), Kota Tanjungpinang.

Sebelumnya, keberangkatan melalui laut diharuskan menyertakan Surat Tes Antigen di Pelabuhan SBP melalui Surat Edaran Gubernur mengenai Perjalanan Laut, yang awalnya biaya Tes Antigen tersebut sebesar Rp 150 ribu, dan sekarang turun menjadi Rp 85 ribu.

Terkait keterangan PT Pelindo Tanjungpinang tersebut, Ketua Persatuan Mahasiswa Tanjungpinang Se-Indonesia Addytia Saputra, pun ikut berkomentar.

Adita sapaan akrabnya mengatakan, PT Pelindo Tanjungpinang terlalu terburu-buru dalam keterangannya untuk meminta mencabut kewajiban Tes Antigen di Pelabuhan SBP.

Baca Juga :   Misni : UPTD UPPA Harus Berkontribusi Optimal untuk Melayani Masyarakat

“Pelindo Tanjungpinang terlalu terburu-buru, dan yang menjadi alasannya yang kita dengar dari media yaitu karena menurunnya jumlah penumpang di pelabuhan, ini tidak logis,” ujar Adit, Kamis (30/9/2021).

Adita menambahkan, gubernur mengambil keputusan dan mencabut keputusan tersebut bukan semena-mena, penuh pertimbangan dan ditinjau dari berbagai macam aspek, terutama aspek kesehatan.

“Pak Gubernur juga pasti punya pertimbangan terkait belum dicabutnya aturan itu, salah satunya mengurangi peluang meningkatnya angka Covid di Kepri,” kata Adit.

Ketua Permata-Si ini juga mengatakan, bahwa dengan kondisi sekarang sebagai masyarakat, kita harus mendukung kebijakan pemerintah dan jangan hanya memandang dari satu aspek saja, apalagi berbicara tentang keuntungan.

“Kita sama-samalah mendukung kebijakan pemerintah, toh nanti kalau Covid sudah hilang kan kita bebas mau kemana mana, kalau meminta kewajiban Tes Antigen dicabut di pelabuhan, terus meningkat kasus Covid, siapa yang mau bertanggungjawab, Pelindo?,” tanya Adit.

Baca Juga :   Ansar Ahmad: Jadikan Zakat sebagai Alternatif, Solusi Pengentasan Kemiskinan 

Editor : Budi Adriansyah