Berita  

H.Nurkhalis Dt.Bijo Dirajo Lepas Gelombang I Petani Cabe Peserta Bimtek ke UPTD-BPPP Padang

Cmczone.com- 30 orang Petani Cabe yang tersebar di Kecamatan Harau akan menjadi Peserta Pelatihan Tekhnis Agribisnis Cabe Merah Angkatan III di lepas secara resmi oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi Gerindra H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo di Kantor Wali Nagari Sarilamak, Minggu 07 Agustus 2022.

Pelatihan ini terlaksana berkat Aspirasi yang diserap tahun lalu via reses dan tahun ini bisa dilaksanakan melalui Pembiayaan yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat c/q Pokok Pokok Pikiran (Pokir ) Anggota DPRD H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo.

Para Peserta akan mengikuti Pelatihan selama satu Minggu, mulai dari tanggal 07 Agustus hingga 12 Agustus 2022 akan mengikuti Pelatihan di UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (BPPP) yang beralamat di Jalan Padang-Indarung KM.8 Bandar buat Kota Padang.

Para Peserta yang mengikuti Boarding School selama satu Minggu tersebut akan diberikan Prodi (Program Pendidikan) yang bukan saja seputar Ilmu Pertanian tapi juga Ilmu tentang Agribisnis yang berorientasi kepada kewirausahaan.

Baca Juga :   Janggal....!!! RN(29) Dan Anaknya Korban Pengancaman Senjata Tajam JR(55) Yang Ditangani Oleh Polsek Sangir Jujuan Polres Solok Selatan

Dalam Roundown Pelatihan yang disiapkan BPPP untuk Peserta selama seminggu tersebut bukan saja mengajarkan hulu pertanian, tapi juga hilir yang mengacu kepada pandangan pokok agribisnis yang bekerja pada rantai sektor pertanian, dan tentu saja akan bisa mengikuti rantai distribusi yang akan mengundang “cuan”, jika dikelola dengan Prinsip prinsip Ekonomi.

H.Nurkhalis Dt.Bijo dalam keterangannya mengatakan : ‘Tujuan Pelatihan ini ada 5, diantaranya :
1.Wahana Peningkatan Jiwa Kewirausahaan dalam Agribisnis Cabai;
2.Menambah pengetahuan dan Ketrampilan dan budidaya tanaman cabai merah;
3.Mendemonstrasikan teknik budidaya (good agricultural practices) tanaman cabai yang dapat menghasilkan produksi tinggi, kualitas baik, dan efisiensi input;
4. Pengenalan Teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) cabai yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan;
5. Pengenalan cara panen dan penanganan pasca panen cabai serta agribisnis cabai. Kegiatan meliputi pelatihan dikelas dan praktek di lokasi demplot.

Baca Juga :   Harimau Terkam Anjing Warga Di Solok, BKSDA Himbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

“Dalam berbudidaya cabe disampaikan juga penyebab dan masalah serta cara mengatasi permasalahannya. Mulai dari penggunaan varietas unggul, Perlakuan benih, Persemaian benih, Pengolahan lahan, Pemupukan dasar dan Pembuatan bedengan, penggunaan mulsa hitam perak. Selanjutnya ada Tekhnis Penanaman dengan jarak tanam yang ditentukan, pencegahan hama penyakit, Pengendalian lingkungan yg optimal, Penerapan PHT , Pengelolaan tanaman optimal sampai Panen tepat waktu,” Ungkap Dt Bijo

“Sedangkan materi ke dua lebih ditekankan pengenalan OPT tanaman cabe berupa hama seperti thrips, ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul dan lalat buah serta penyakit diantaranya rebah kecambah, bercak daun oleh jamur cercospora sp. Bercak kering alternaria, busuk buah Antraknose, busuk daun oleh Phytophthora sp., busuk buah, penyakit layu bakteri, layu Fusarium, kompleks virus penyakit.

Selain itu juga disampaikan cara pengendalian melalui penggunaan vatietas toleran yang tahan terhadap serangan OPT, persemaian sehat melalui beberapa perlakuan yang disungkup serta penggunaan teknik bercocok dengan pengolahan lahan dengan interfal minimal 1 bulan dan solarisasi.

Baca Juga :   Lembah Harau : Ragam Wisata di Dalamnya, Bukik Soriak Glamping Kemah Dome

Pengendalian biologis melalui pemanfaatan sumber daya hayati seperti pemanfaatan musuh alami, pemanfaatan trichoderma serta penggunaan pestisida nabati. terakhir adalah pengendalian kimiawi berupa penggunaan pestisida, pencampuran pestisida, strategi pergiliran pestisida serta hal-hal yang tidak bisa dilakukan dalam mencampur pestisida dan pupuk daun karena sifat kimianya yang bersifat asam pada pestisida dan basa pada pupuk.

Ini adalah Gelombang pertama dari 7 Gelombang yg akan kita Kirim.
Bimtek ini bertujuan untuk menambah ilmu ttg agribisnis pertanian khususnya cabe sehingga diharapkan nantinya bisa juga menularkan ilmunya di kampung halaman dan mengaplikasikan dalam budidaya pertanian cabe nantinya,” Terang H. Nurkhalis Dr Bijo Dirajo.

Penulis : Soe-crie
Editor. : Riki Hidayat