Festival Kopi Merdeka: Adi Prihantara Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Melayu

cMczone.com – Tradisi minum kopi (Ngopi) pada masyarakat, sangat akrab dengan Budaya Melayu yang telah diwarisi secara turun-temurun di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Mendapati adanya peluang usaha, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendirikan kedai kopi.

Maraknya keberadaan kedai kopi di Kota Tanjungpinang diwadahi dengan suatu perkumpulan dengan nama Komunitas Kedai Kopi (K3) yang menggandeng banyak generasi muda dan tokoh-tokoh masyarakat Kota Tanjungpinang yang memiliki banyak talenta terhadap seni dan budaya tentunya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) bersama Komunitas Kedai Kopi yang diinisiatori oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjungpinang Joko Yuhono, dan stakeholder terkait menggelar Festival Kopi Merdeka yang dibuka langsung oleh Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri Adi Prihantara, di Pusat Jalan Merdeka, Kota Tua, Kota Tanjungpinang, Sabtu (20/8/2022) malam.

Baca Juga :   Dewi Kumalasari Dorong Pelaku UMKM Perempuan di Kepri 'Naik Kelas'

“Pemprov Kepri sangat mengapresiasi apa yang digagas oleh Komunitas Kedai Kopi yang juga diinisiatori oleh Bapak Joko Yuhono, kegiatan seperti ini tentunya sangat bermanfaat bagi banyak pihak, memberdayakan adat Melayu kepada masyarakat luas tentunya,” sebut Adi, dalam kata sambutannya.

Kemudian, Adi menyebutkan bahwa positifnya kegiatan festival ini dapat memberikan wadah kepada pelaku UMKM dalam pemasarannya.

Yang lebih utamanya lagi, kegiatan-kegiatan seperti ini akan menghidupkan Jalan Merdeka sebagai pusat perekonomian dan bahkan dapat menjadi objek wisata bagi para wisatawan ke depannya.

“Mari kita semua lestarikan Budaya Melayu. Kepada masyarakat luas dan juga kepada generasi muda agar lebih mengenal Budaya Melayu, perlu dihelat festival-festival dan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan budaya kita, kebiasaan kita,” ajak Adi.

Sementara itu, Kajari Tanjungpinang Joko Yuhono, selaku inisiator Festival Kopi Merdeka mengatakan, bahwa festival ini merupakan komitmen dari program Jaksa Agung dan juga Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, dalam mendorong pemulihan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Baca Juga :   Pemkab Bintan Siapkan Lahan 50 hektare untuk Penguatan Ketahanan Pangan

“Mewakili aspirasi-aspirasi masyarakat pelaku usaha UMKM pemilik kedai kopi di Tanjungpinang, yang juga komitmen dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Untuk itu kami hadir dan kami gelar acara ini yang dimaksudkan untuk pemulihan ekonomi masyarakat, UMKM dan hidupnya jalan Merdeka,” ujar Joko.

Joko juga menyebutkan rangkaian acara Festival Kopi Merdeka akan diisi dengan kegiatan seni dan budaya dalam rangkaian festival, juga akan dilakukan penandatanganan kesepahaman atas Festival Kopi Merdeka sebagai kegiatan yang akan digelar setiap tahunnya di Jalan Merdeka.

“Rangkaian dalam Festival Kopi Merdeka ini akan diisi dengan minum kopi bersama-sama, Merdeka Fashion Week, Live Music, Bazar, Pesta Kuliner, Senam Sehat, Pameran, Lelang, Lomba Fotografi, Tenis Meja, dan Hiburan dari Sanggar Kreasi dan Artis Lokal yang nantinya akan kita gelar setiap tahunnya pada bulan Agustus,” tukas Joko.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Bahas Pengendalian Inflasi dengan Bupati/Walikota Se-Kepri

Dalam kesempatan tersebut juga, Pemilik kedai kopi Rumah Bos, Reka Afrita, selaku peserta bazar dalam Festival Kopi Merdeka ikut memberikan tanggapan terkait acara festival tersebut.

Reka mengatakan, bahwa festival yang digelar oleh Pemprov Kepri bersama Kajari Tanjungpinang ini sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM dan berharap festival ini dijadikan kegiatan rutin setiap tahunnya.

“Terima kasih kepada Pemrov Kepri dan seluruh pihak terkait. Acara ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai pemilik usaha kedai kopi tentunya. Selain menambah pendapatan karena ramainya pengunjung pada festival ini, kami dapat mempromosikan produk kepada masyarakat luas secara gratis, akses dan fasilitas juga sangat memudahkan penjualan. Harapan kami, tentunya agar festival ini dapat berlangsung tiap tahunnya,”tutup Reka.

Editor: Budi Adriansyah