Ansar Ahmad Minta Kepala OPD Kontrol dan Evaluasi Kegiatan di OPD…

cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, kembali menekankan kepada seluruh jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri untuk rutin melaksanakan rapat evaluasi internal progres pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022.

Ansar ingin seluruh Kepala OPD dapat mengontrol dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan di OPD-nya masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Ansar, saat memimpin Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2022 Pemprov Kepri, di Ruang Rapat Utama, Lantai 4, Kantor Gubernur Provinsi Kepri, Kota Tanjungpinang, Senin (29/8/2022).

Menurut Ansar, rapat rutin internal OPD sangat penting dilakukan mengingat saat ini sudah berada triwulan III dan sebentar lagi akan memasuki triwulan IV Tahun Anggaran 2022.

Masih banyak hal yang harus dipenuhi oleh masing-masing OPD, karena dalam waktu dekat akan ada evaluasi nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dan penilaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).

Baca Juga :   Adi Prihantara Lantik 8 Pejabat Fungsional

“Untuk itu, kita evaluasi capaian-capaian kinerja keuangan dan fisik kegiatan, evaluasi terkait TKDN, dan beberapa hal lain, seperti laporan SPJ dari OPD yang masih bermasalah dan kebijakan yang akan disepakati bersama. Serta pemaparan progres penilaian LPPD” ujar Ansar, saat membuka Rapat.

Berdasarkan pemaparan dari Biro Ekonomi Pembangunan, sampai dengan tanggal 26 Agustus 2022, realisasi pendapatan APBD Kepri Tahun Anggaran 2022 telah mencapai 58,44 persen atau sebesar Rp 2,033 triliun dari target pendapatan sebesar Rp 3,480 triliun. Capaian tersebut naik sebesar 1,69 persen dari capaian minggu lalu.

Sementara itu, pada belanja daerah realisasi keuangan mencapai 47,84 persen atau sebesar Rp 1,851 triliun dari pagu sebesar Rp 3,870 triliun.

Capaian tersebut naik sebesar 0,98 persen dari capaian minggu lalu. Sedangkan realisasi fisik telah mencapai angka 52,85 persen.

Kemudian perkembangan dekonsentrasi per tanggal 26 Agustus 2022 dengan pagu DIPA Rp 35,483 miliar telah terealisasi sebesar 21,33 persen atau sebesar Rp 7,568 miliar dengan realisasi fisik sebesar 41,08 persen.

Baca Juga :   Gubernur Kepri dan Wakapolri Tinjau Posko PPKM dan Vaksinasi di Batam

Sedangkan perkembangan tugas pembantuan dengan pagu DIPA Rp 30,977 miliar telah terealisasi 27,46 persen atau sebesar Rp 8,505 miliar dan realisasi fisik sebesar 38,25 persen.

Lalu berdasarkan data Sistem Pengawasan Siera BPKP yang dipaparkan oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa, masih ada 4 Kabupaten/Kota di Kepri yang sampai tanggal 26 Agustus 2022 yang belum memenuhi target progres pelaksanaan P3DN.

Dipaparkan juga, bahwa dari 17 etalase telah terdapat 581 produk yang tayang di katalog lokal Provinsi Kepri dan sudah 9 transaksi pada katalog lokal tersebut dengan total nilai Rp 1,525 miliar.

Mengenai penilaian LPPD, sampai 31 Juli 2022 yang lalu, persentase Tingkat Keterisian e-SPM TWI oleh daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Kepri telah mencapai 62,50 persen dengan nilai cukup.

Kepala Biro Pemerintahan Zulhendri mengatakan, permasalahan dalam mempersiapkan LPPD antara lain masih kurangnya perhatian Kepala OPD untuk secara serius mengarahkan, menegaskan, dan memantau petugas LPPD di OPD-nya.

Baca Juga :   Satgas TMMD/N Kodim 0306/50 Kota Sosialisasi Kepada Masyarakat Terkait Protokol Kesehatan

“Kemudian beberapa OPD belum melengkapi data dukung serta rincian data yang diminta tim pusat, lalu komitmen dan konsistensi antara dokumen perencanaan dengan realisasi kegiatan belum maksimal,” ujar Zulhendri.

Di akhir rapat Ansar berpesan kepada para Kepala OPD untuk serius menangani beberapa permasalahan yang dipaparkan sebelumnya.

Ansar meminta, agar cara-cara untuk meningkatkan jumlah tayang e-Katalog diidentifikasi, sehingga dalam evaluasi P3DN nasional nantinya akan menaikkan posisi Kepri.

Mengenai LPPD, Ansar meminta, agar OPD yang masih belum melengkapi data yang diperlukan untuk segera melengkapinya.

“Karena ini rapor kita, kerja keras kita butuh apresiasi. Walau kita provinsi kecil, tidak boleh dipandang sebelah mata. Penuhi kerja-kerja untuk membangun performance daerah,” ujar Ansar.

Rapat tersebut juga diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri Adi Prihantara, para Staf Ahli Gubernur, dan para Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Kepri.

Editor: Budi Adriansyah