The 19th IMT-GT CMGF: Ansar Ahmad Dorong Peningkatan Peran Pemda dalam IMT-GT…

cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, terus mendorong peningkatan peran pemerintah (pemda) daerah untuk menjadi yang terdepan dalam kerja sama Indonesia -Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Ansar mengajak semua elemen dalam kerja sama IMT-GT untuk mengundang partisipasi dari pemerintah daerah dalam kegiatan kapasitas pembangunan.

Hal itu disampaikan oleh Ansar saat menjadi pimpinan delegasi Indonesia dalam The 19th IMT-GT Chief Ministers and Governors Forum (IMT-GT CMGF) di Saii Laguna, Phuket, Thailand, Kamis, 15 September 2022.

“Hal ini penting mengingat terbatasnya kapasitas pemerintah daerah untuk mengambil manfaat perspektif dan kerja sama sub-daerah,” kata Ansar.

Chief Ministers and Governors Forum (CMGF) adalah forum yang dibentuk sejak Tahun 2005 sebagai wadah pertemuan dan diskusi antar pemerintah daerah di wilayah IMT-GT. Selama ini peran CMGF dipandang belum optimal di IMT-GT.

Baca Juga :   Sertifikat UKW Dipalsukan, Wilson: Haha, Maling Teriak Maling

Dalam strategi baru yang disusun melalui Concept Notes on Revitalising IMT-GT Chief Ministers and Governors Forum: Taping Opportunity from Economic Corridors, terdapat upaya untuk memperkuat peran pemerintah daerah dalam Chief Ministers and Governors Forum (CMGF), antara lain melalui pemfokusan kembali diskusi pada proyek/program yang relevan dengan kerja sama subregional.

Upaya selanjutnya, yaitu mempromosikan pertukaran pengalaman dan praktik terbaik dalam implementasi proyek yang relevan dengan kerja sama subregional dan mengkonfigurasi ulang IMT-GT Chief Ministers and Governors Forum (CMGF) serta membentuk perwakilan pemimpin negara bagian/provinsi untuk masing-masing koridor ekonomi.

Menurut Ansar, forum CMGF harus menggaris bawahi prinsip-prinsip manfaat bersama untuk menghasilkan kerja sama yang nyata dan terukur.

Untuk itu, Ansar menghendaki semua elemen dalam IMT-GT untuk mengundang pemerintah daerah dalam mempersiapkan dan mengimplementasikan proyek-proyek yang dimaksudkan.

Baca Juga :   Pasiter Satgas : Jadikan TMMD Penyemangat Persatuan Dan Kesatuan

“Kami juga perlu menghasilkan gagasan-gagasan tentang bagaimana untuk membangun inisiatif mekanisme bersama dengan unit-unit yang berhubungan,” ujar Ansar.

Lebih lanjut, Ansar mengajak Centre for IMT-GT (CIMT) untuk secara pro-aktif mengidentifikasi dan merekomendasikan partisipasi aktif pemerintah daerah dalam proyek-proyek IMT-GT.

CMGF dipandang oleh Ansar harus mampu memanfaatkan kegiatan ekonomi di daerah perbatasan dan mencari tahu bagaimana mendorongnya menjadi masukan-masukan kepada pemerintah daerah.

“Sehingga akan tumbuh lebih besar dan lebih berkelanjutan dan untuk mengatasi hambatan yang ada yang mungkin tidak terselesaikan di tingkat daerah,” kata Ansar.

Saat ini diperlukan agenda besar yang ditetapkan dalam forum CMGF yang diupayakan bersama seluruh stakeholder IMT-GT. Misalnya, memanfaatkan pendekatan ekonomi koridor untuk mengembangkan perdagangan rantai pasok pertanian bersama.

Bagi Kepri, adanya IMT-GT yang telah berlangsung selama 28 tahun telah membawa dampak yang signifikan. Di antaranya adalah Batam Green City dan pengaturan harga karet.

Baca Juga :   Sudah Dinyatakan P21 Atas Berkas Perkara Perselingkuhan Oknum Dokter

Ditambah dengan masuknya Johor Bahru sebagai anggota baru IMT-GT dapat memperkuat konektivitas dengan Kepri, seperti yang dibuktikan pada masa lalu melalui ‘Sijori’ (Singapore-Johor-Riau).

“Kita juga memproyeksikan Karimun untuk menjadi pasar pemasok pekerja, karena itu kita buat pusat pengembangan pekerja di Karimun,” kata Ansar.

Di Tahun 2023, sebagai perayaan 30th IMT-GT dan 20th CMGF, Kepri didapuk sebagai tuan rumah untuk menghelat forum yang bergengsi tersebut. Hal ini menunjukkan Kepri dipandang sebagai daerah yang strategis dan krusial.

“Ini merupakan kehormatan bagi Kepri ditunjuk menjadi tuan rumah IMT-GT, ya kita sangat optimis bisa sukses sebagai tuan rumah dan banyak gagasan yang bisa lahir dari IMT-GT tahun depan,” pungkas Ansar.

Editor: Budi Adriansyah