LiveNews

Dewi Kumalasari: Pendidik PAUD Harus Miliki Kualitas Iman dan Taqwa…

cMczone.com – Penasehat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Kepulauan Riau (Kepri) Dewi Kumalasari, resmi membuka Kegiatan Peningkatan Iman dan Taqwa bagi Para Tenaga Pendidik Paud di Provinsi Kepri Tahun 2022.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kota Tanjungpinang, Kamis, 3 November 2022 ini, diikuti oleh 130 peserta dari Organisasi Pendidikan Paud/TK Se-Kepri, dengan rincian, dari Kota Tanjungpinang berjumlah 73 peserta, dari Kabupaten Bintan 47 peserta, dari Kota Batam berjumlah 8 peserta dan dari Kabupaten Lingga berjumlah 2 peserta.

Pada kegiatan ini, GOPTKI Kepri mengundang 2 narasumber dari ESQ Leadership Center, yaitu Andri Fallash dari Area Regional Manager South Sumatra dan Muzamir dari Area Regional Manager Kepri.

Andri Fallash akan membawakan materi ‘Membangun Mental Tangguh dalam Bekerja’ dan Muzamir akan membawakan materi ‘Menemukan Makna Spiritual dalam Bekerja’.

Dalam sambutannya, Dewi yang juga Bunda Paud Provinsi Kepri mengatakan, bahwa kegiatan yang diadakan GOPTKI Kepri ini bertujuan memberikan pengetahuan dan wawasan tentang Iman dan Taqwa mengenai perkembangan Paud/TK bagi kalangan pendidik.

“Dari pelaksanaan kegiatan ini, kita harapkan menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi tenaga pendidik di Paud/TK. Sehingga mampu memberikan pendidikan bagi anak didiknya sesuai dengan usia dan perkembangan anak usia dini,” kata Dewi.

Selanjutnya, Dewi menyampaikan kepada para peserta, bahwa anak merupakan individu yang unik, karena masing-masing mempunyai gaya belajar yang berbeda, ada anak yang lebih mudah belajarnya dengan mendengarkan, ada juga yang mempunyai minat yang berbeda-beda terhadap alat atau bahan yang dipelajari dan ada juga yang mempunyai temperamen yang berbeda-beda.

“Maka dari itu, saya berpesan kepada guru Paud/TK se-Kepri, guru harus bisa bertindak sebagai fasilitator, menentukan segala sesuatu yang akan diajar kepada anak didik dan guru juga harus memahami dan tidak memaksakan anak didiknya apalagi memukuli anak didiknya,” pesan Dewi.

Terakhir, Dewi berharap, para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mampu mengembangkan metode mengajar sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan Paud/TK di sekolahnya masing-masing.

“Ini sangat penting, mengingat tanggung jawab pendidikan tidak hanya semata-mata menjadi beban pemerintah, namun merupakan tanggung jawab kita semua sebagai mitra pemerintah,” tutup Dewi.

Editor: Budi Adriansyah

Exit mobile version