LiveNews

Ansar Ahmad Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Masjid Darul Hidayah: Ungkapan Cinta Umat Muslim kepada Nabi…

cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan, sudah menjadi tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan penuh suka cita dan khidmat sebagai momentum bagi umat muslim untuk mengingat, menghayati dan memuliakan hari kelahiran Baginda Rasulullah SAW.

Ansar berharap, melalui momentum ini juga dapat menjadi salah satu langkah dalam mewujudkan misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, yaitu ‘Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Berdaya Saing dengan Berbasiskan Iman dan Taqwa’.

Hal tersebut disampaikan Ansar, saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Masjid Darul Hidayah, Ikatan Keluarga Batang Gasan (IKABAGAS), di Jalan Batu Naga, Kota Tanjungpinang, Ahad, 13 November 2022, yang diselenggarakan oleh Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Kota Tanjungpinang.

Menariknya menurut Ansar, di Indonesia peringatan ini merupakan ungkapan cinta masyarakat muslim kepada Nabi-nya, yang diekspresikan secara beragam di berbagai daerah.

Tentu saja warna ungkapan lokal kecintaan masyarakat muslim kepada junjungannya ini terlihat berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Sentuhan lokal dalam menyemarakkan hari besar ini, bertujuan, agar dapat menjadi salah satu sarana untuk berdakwah.

“Seperti salah satunya yang dilakukan di Daerah Pariaman. Di mana, masyarakat Pariaman memiliki tradisi dalam menyemarakkan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan istilah ‘Dikie Maulid’. Kegiatan ini merupakan sebuah tradisi masyarakat Padang Pariaman untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan musik vokal Islami khas masyarakat Padang Pariaman. Selain itu, masyarakat Padang Pariaman juga menyelenggarakan kegiatan ‘Malamang’, di mana setiap tahunnya ada sebidang sawah yang khusus ditanamkan beras ketan untuk membuat lemang saat perayaan ini secara gotong-royong,” kata Ansar.

Kemudian, Ansar memaparkan salah satu programnya yang berbentuk penyuluhan, bimbingan dan peningkatan kualitas umat, di mana Pemprov Kepri telah mengambil peran strategis melaksanakan program melalui pengiriman Muballigh Hinterland sebanyak 50 orang yang di tempatkan di daerah-daerah pesisir dan pulau terpencil.

“Program itu bertujuan meningkatkan semangat umat, agar dijauhkan dari penyakit-penyakit psikologis yang berasal dari krisis kehidupan. Para ustadz tersebut juga melakukan pendataan masjid/mushola yang perlu renovasi dan pembangunan untuk dilaporkan kepada Pemprov Kepri,” jelas Ansar.

Selain itu, menurut Ansar, langkah tersebut juga dapat menjadi pelopor dalam menerapkan ketauladanan nabi untuk berinteraksi satu sama lain melalui pendekatan toleransi antar umat beragama. Di mana toleransi tersebut menjadi sebuah keinginan bersama dalam menjaga kerukunan umat beragama.

“Yang kita ketahui di Provinsi Kepulauan Riau dikategorikan baik, hal ini dapat dilihat dari Indeks Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kepulauan Riau mencapai angka 76,20% dan masih di atas skor Nasional, yaitu 72,39%. Tingkat Kerukunan Umat Beragama di Kepulauan Riau dengan beragam suku dan agama yang ada mendapat peringkat Ke-1 Se-Sumatera dan Ke-9 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” papar Ansar.

Di akhir sambutan, Ansar menyampaikan akan memberikan bantuan pribadi sebesar Rp. 10 juta untuk kelanjutan pembangunan Masjid Darul Hidayah, selain dana hibah untuk Masjid Darul Hidayah yang telah dianggarkan sebesar Rp 80 juta pada Tahun Anggaran 2023 yang akan datang.

“Dana hibah tersebut nanti coba kita tambah Rp 20 juta lagi, supaya menjadi Rp 100 juta guna kelanjutan pembangunan masjid ini,” tutup Ansar, diiringi rasa syukur para jamaah masjid.

Acara yang tausiahnya diisi oleh Ustadz Rizha Hafiz ini, juga turut dihadiri oleh Tim Khusus Gubernur Kepri Bidang Percepatan Pembangunan Nazaruddin dan Suyono Saeran, Kepala Biro Kesra Aiyub, Dewan Pembinan IKABAGAS Tanjungpinang Ridwansyah, Ketua IKABAGAS Tanjungpinang Indra Gunawan, serta Ketua PKDP Tanjungpinang Daswir Robert.

Editor: Budi Adriansyah

Exit mobile version